Doraemon akhirnya dikenai sensor, setelah bertahun-tahun Nobita melanggar batas asusila dengan pintu kemana saja milik robot biru yang satu itu. TV Asahi menyiarkan film Doraemon pada tanggal 6 Maret lalu, Doraemon: Nobita no Himitsu Dogu Museum dengan adegan Shizuka disensor saat pakaiannya tersedot oleh alat “hyper vacuum” dan saat saya bilang pakaian, itu termasuk pakaian dalamnya juga.
Tentu saja, sensor yang digunakan adalah sensor sinar dewa yang hanya menutupi bagian yang perlu-perlu saja.
Doraemon: Nobita no Himitsu Dōgu Museum, adalah film ke 33 dari franchise anime terkenal ini. Cerita ini dibuka dengan hilangnya kalung bel yang selalu tergantung di leher Doraemon, dan untuk mencarinya, Nobita dan kawan-kawan harus pergi ke museum alat rahasia Doraemon.
Livedoor News menambahkan kalau acara TV Doraemon acap kali menyiarkan adegan Shizuka yang sedang mandi atau berendam dalam bak. Walaupun frekuensinya sudah berkurang, sebuah episode yang ditayangkan pada bulan Februari lalu memiliki adegan Shizuka yang sedang berendam.
Website tersebut juga menyatakan bahwa sejak 6 Maret, tanggal pemutaran film tersebut masyarakat online telah mengolok-olok Doraemon yang sebagai “anime nasional” Jepang yang disensor seperti “anime tengah malam”.
Kritik melayang kepada undang-undang mengenai Pengembangan Kesehatan Pemuda Tokyo secara spesifik menggunakan adegan Doraemon tersebut sebagai contoh apa yang harus dibenahi oleh undang-undang itu. Sebelum undang-undang itu disahkan, Kantor Event Pemuda dan Keamanan Publik Tokyo menyatakan bahwa adegan-adegan tersebut (Doraemon) tidak akan dibatasi oleh aturan apapun.
Menurut saya ini memang masalah yang tidak begitu besar, karena sebagai anak yang tumbuh besar melihat adegan Shizuka mandi, sejujurnya saya sudah bosan sejak belasan tahun lalu.
Comments