Apakah Pemberlakuan Standar SNI Bagi Mainan Mengancam Para Kolektor? Mari Berdiskusi

March 14, 2014 16:14
Apakah Pemberlakuan Standar SNI Bagi Mainan Mengancam Para Kolektor? Mari Berdiskusi

Belakangan ini, beredar berita mengenai pemberlakuan SNI (via liputan 6) kepada importir mainan yang membuat para kolektor maupun para penjual barang koleksi merasa was-was. Dengan pemberlakuan SNI tersebut, berarti mainan impor tentunya akan lebih susah untuk masuk ke Indonesia, terlebih lagi akan diberlakukan biaya khusus untuk memiliki sertifikasi SNI yang tidak bisa dibilang murah dapat menambah biaya-biaya tidak terduga dari harga aslinya. Dalam artikel ini, saya ingin melihat lebih jauh mengenai masa depan para kolektor figure Jepang yang berada di negeri kita tersayang ini.

SNI koleksi01

SNI diberlakukan terhadap mainan karena banyak orang tua yang dianggap kurang hati-hati saat membelikan mainan anaknya, para orang tua luput melihat kesesuaian umur anaknya dengan batas umur mainan tersebut. Karena itu, AIMI (Asosiasi Importir Mainan Indonesia) ingin mensosialisasikan dengan adanya SNI, diharapkan orang tua bisa memilih mainan yang lebih aman untuk sang buah hati. (via Pelita Online)

Untuk memperketat pengawasan, Bea Cukai sudah menambahkan 2000 personilnya (hanya untuk mainan?) dan pengawasan mainan akan diperketat mulai bulan April 2014. Saya cuma berharap ini adalah lelucon buruk april mop dari bea cukai. (via Viva)  Bea Cukai juga akan terus menambah personilnya hingga 5000 orang sampai tahun 2017 (via Kontan)

Pengawasan mainan impor yang akan dikenai SNI akan berpusat kepada impor mainan dari China, Belanda dan Amerika (via Merdeka). Apakah mainan kita yang berasal dari Jepang juga akan terkena SNI? Mari kita bahas lebih dalam lagi mengenai masalah ini.

44_big
Pabrik Bandai di Thailand (sumber)

Tentunya tidak semua pabrik mainan ada di Jepang, lahan sempit dan tingginya honor buruh menjadikan Jepang tempat yang kurang baik untuk produksi. Karena itu, kebanyakan produsen mainan beralih ke negeri China karena biaya yang lebih rendah. Tentunya, barang-barang tersebut pun akan dikirim dari China dan China termasuk salah satu negara yang akan diperketat pengawasannya mulai April mendatang.

Ada secercah harapan bagi para kolektor, karena Kementrian Perindustrian menyatakan, mainan yang dikenakan SNI adalah mainan yang diperuntukkan anak dibawah usia 14 tahun dan selain itu, mungkin akan lebih bebas untuk diperjual-belikan tanpa terbentur sertifikasi SNI. Penasaran dengan pembatasan umur ini, saya pun mengecek beberapa kardus mainan saya.

S.H.Figuarts
SNI mainan01

Nendoroid
SNI mainan06

Gundam

MG
 SNI mainan02

HG 1/60
 SNI mainan03

HG 1/144
 SNI mainan04

SD Gundam
 SNI mainan05

Seperti yang bisa kamu lihat, mayoritas kotak mainan di atas memiliki peringatan bahwa mereka diperuntukkan untuk anak berusia di atas 15 tahun. Namun, untuk masalah Gunpla, hanya 1 lini milik saya yang berada di atas batasan umur, yaitu tipe Master Grade. Tipe lain semua diperuntukkan anak berumur 8 tahun, sedangkan untuk Real Grade dan Perfect Grade, sepertinya mereka pun ditujukan pada remaja diatas 15 tahun.

Salah satu artikel menyebutkan bahwa mainan plastik rakitan akan dikenai SNI, baik yang diam ataupun bisa digerakkan (via Detik). Sehingga, kemungkinan besar Gunpla dengan grade setara atau dibawah High Grade semua akan terkena imbas SNI.

Masalah ini pun diperkeruh dengan adanya berita yang menyebutkan mainan yang tidak lolos SNI akan ditarik paksa dari peredaran dan disita oleh pihak yang berwajib (koran Sindo). Mainan dengan kandungan plastik berbahaya dan formalin dalam jumlah tertentu juga akan dimusnahkan. Ini bisa jadi ancaman untuk para penjual skala kecil dan menengah.

Apakah kualitas SNI sendiri patut dipertanyakan? (sumber)

Bagaimanapun akhirnya, kita tunggu saja apa yang akan terjadi pada bulan April mendatang. Semoga dunia kolektor dapat berjalan tanpa terbentur hal-hal yang tidak kita inginkan.

Amin.