Bosozoku, Sebuah Sejarah Geng Motor di Jepang Yang Mulai Menghilang

April 6, 2014 15:15
Bosozoku, Sebuah Sejarah Geng Motor di Jepang Yang Mulai Menghilang

Artikel ini saya persembahkan untuk Priyandana Kusumadi, pembenci pengendara motor ugal-ugalan yang paling baik yang saya tahu. Selamat ulang tahun Yan.

Geng motor adalah fenomena yang mulai berkembang beberapa tahun belakangan ini di Indonesia, tidak hanya karena jumlahnya yang begitu banyak, tapi juga tindakannya yang mulai meresahkan masyarakat. Bahkan beberapa bulan terakhir mulai beredar berita mengenai cabe-cabean yang diasosiasikan dengan para wanita geng motor. Tapi tahukah kamu bahwa pada tahun 1980-an, Jepang juga memiliki geng motor yang mirip seperti yang terjadi di sini?

Bosozoku (暴走族, berarti “suku yang nekat”), adalah sebutan bagi para pemuda di Jepang yang memiliki ketertarikan dalam memodifikasi motornya dan sering kali ilegal, misalnya dengan melepas mulut knalpotnya(namun tidak jarang yang ‘memanjangkannya’) untuk menghasilkan suara yang lebih besar, berkendara tanpa helm dan menerobos lampu merah. Tidak jauh berbeda dengan yang disini ya. Aktivitas lain yang suka mereka lakukan adalah mengebut di jalanan umum, namun bukan untuk balapan, tapi lebih kepada rasa menegangkannya.

Kemunculan geng motor pertama di Indonesia disebabkan oleha susahnya mencari acara otomotif pada tahun 80an, mereka menjadikan geng motor sebagai tempat berkumpul sekaligus bertindak sebagai penyalur hasrat ngebut-ngebutan di jalan. Sekarang pun mereka suka kebut-kebutan, bahkan para anggotanya diajari cara berkendara tanpa memakai rem, mereka melambatkan motornya hanya dengan perpindahan gigi saja supaya dapat dengan cepat kabur dari kejaran aparat.

bosozoku kaminari zoku

Bosozoku pertama mulai muncul di tahun 1950an, saat industri mobil di Jepang mulai berkembang, mereka dikenal dengan Kaminari Zoku atau “Suku Petir“. Banyak anggotanya berasal dari keluarga kelas menengah kebawah dan bergabung karena merasa adanya kesamaan alasan bagi mereka semua, selain tidak puas dengan sistem pemerintahan, mereka juga mencari sebuah strata sosial.  Banyak dari mantan anggota Bosozoku yang kemudian akan menjadi bagian dari Yakuza setelah ‘lulus’ dari geng motor.

Para anggota geng motor inipun terkenal dalam mencari gara-gara, mereka biasa bergerak sambil membawa bokutou, pipa besi, bat baseball bahkan bom molotov untuk melawan para musuhnya. Ternyata memang tidak jauh beda hasrat berantemnya sama orang Indonesia.

bosozoku kaminari zoku (2)

Namun pasca tahun 2000an, Bosozoku telah melewati era keemasannya, yaitu tahun 1980-1990an, jumlah pemotor ini berkurang drastis. Karena pada tahun 2004, Jepang merevisi aturan di jalan rayanya yang memberikan lebih banyak kuasa pada polisi untuk menangkap anggota geng motor tersebut. Sebelumnya, mereka biasanya hanya mengikuti para geng motor ini dari belakang sambil mencegah terjadinya insiden-insiden yang membahayakan masyarakat.

Seperti Apa sih Motor Bosozoku

bosozoku lama

Bersamaan dengan pakaiannya yang nyentrik, bosozoku juga terkenal dengan motornya yang sangat unik. Mereka memadukan motor Jepang dengan elemen dari American Chopper dan British Cafe Racer. Modifikasi termasuk membesarkan fairing, meninggikan stang, menambahkan senderan dan pengecatan yang bervariasi. Di beberapa daerah mereka membedakan dirinya mulai dari logo, bahkan bahkan sampai membedakan modifikasi. Tapi apapun modifikasinya, mereka selalu bisa didengar sebelum dilihat, knalpotnya berisik!

honda-vario-racing-look-thailand

Bedanya dengan yang di Indonesia, orang Jepang menambahkan modifikasi pada motornya, sedangkan orang Indonesia malah mengurangi bagian dari motornya untuk membuatnya lebih ringan. Pastinya knalpot rombeng yang dipakai disini suaranya juga lebih menyebalkan karena suara ributnya, tapi siapakah saya mempertanyakan selera orang, mungkin memang mereka senangnya dibuat seperti itu..

Apa itu Gaya Bosozoku

Kamu yang sudah mulai menikmati dunia anime/manga pasti ingat bila menonton atau membaca karya-karya lawas seperti Yu Yu Hakusho, Slam Dunk, Shaman King dan Great Teacher Onizuka akan terdapat orang-orang yang memiliki gaya Pompadour/Regent. Gaya ini diadaptasi menjadi salah satu gaya yang sering dipakai oleh para anggota bosozoku karena mirip dengan para Yakuza.

bosozoku rambut regent

Untuk pakaian, mereka biasanya memakai sebuah seragam yang diberikan kepada tokkō-fuku (特攻服) yang adalah sebutan untuk seragam yang dipakai pilot pesawat kamikaze saat perang. Selain itu mereka melengkapinya dengan kanji dan slogan-slogan yang menurut mereka keren untuk ditambahkan. Untuk aksesoris, selain masker dan hachimaki, mereka juga senang memakai kacamata hitam.

tumblr_mhb044jzC31qiey8ao1_500

Seragam para wanita pun tidak jauh berbeda, mereka biasa memakai sepatu boot panjang dengan make-up menor serta mewarnai rambutnya. Tidak jarang mereka mengenakan rok pendek dan stocking, mungkin karena mereka tidak tahan memakai celana panjang bosozoku.

Kenapa Bosozoku Menghilang

Karena beberapa alasan, mulai dari penerapan revisi hukum berkendara yang memperbolehkan polisi untuk menangkap banyak anggota geng motor sekaligus sampai ke krisis ekonomi yang melanda Jepang, jumlah bosozoku mencapai titik terendahnya. Para pengendara ini juga tidak memiliki uang yang cukup untuk memodifikasi motor atau membeli baju-baju unik seperti yang sebelumnya, maka mereka beralih dengan memodifikasi motor kecil dan memakai baju orang normal saat berkendara, bahkan akhirnya mereka memakai helm.

Hilang sudah tren berkendara macam berandal tahun 80-an digantikan dengan sejumlah pemotor bebek yang setidaknya jauh lebih jinak daripada pendahulunya yang anarkis.

geng motor sekarang

Walaupun menurut saya mungkin hilangnya bosozoku ini menandakan bergeraknya Jepang ke arah yang baik, saya akan sangat menyayangkan hilangnya gaya bosozoku ini, karena di kalangan anak otomotif pun gaya bosozoku dianggap keren. Selain itu, walaupun terlihat sebagai simbol pemberontakan dari budaya disiplin Jepang, para rider bosozoku ini mempercayai bahwa mereka masih memanggul semangat dari Jepang, semangat samurai, bushido.

Apakah menurutmu suatu kehilangan bagi bangsa Jepang bila kehilangan budaya Bosozoku? Karena setelah melihat data nasional kepolisian Jepang, pada bulan Februari 2011 jumlah bosozoku sudah menurun menjadi 9.064 orang saja, jumlah terendah sejak dibentuknya pertama kali pada tahun 1975. Jumlahnya di Tokyo pun berkurang dari 5.300 orang di tahun 1980 menjadi hanya 119 orang saja di tahun 2012.

polisi kick

Apakah hukum ini bisa diterapkan di Indonesia sehingga setidaknya bisa mengurangi kenakalan dan kebrutalan geng motor lokal? Siapa yang tahu…

sumber: Wikipedia Tofugu Kompasiana Megalodon

Sorry. No data so far.