Nourin, Anime Saat Gin no Saji Menjadi Gila

Entah kenapa timingnya tepat sekali, beberapa musim terakhir kita disuguhi anime kampung atau anime pertanian macam Non Non Biyori, Gin no Saji dan No-Rin. 2 pertama tidak perlu dibahas lagi karena sama-sama terbukti sebagai anime yang sangat bagus. Nah kalau kita membicarakan peranakannya yang sedikit sinting, Nourin?

Bercerita tentang Kusakabe Yuka, idol populer yang tiba-tiba memutuskan pensiun dari dunia showbiz. Hal ini meruntuhkan hati Hata Kousaku, sang penggemar yang bersekolah di sekolah agrikultural Tamo. Tetapi ternyata esoknya sang idola muncul di kelas Kousaku sebagai Kinoshita Ringo! Bagaimana Kousaku dan teman-temannya menyikapi Ringo?

The Good – Sinting, tapi tetap anime agrikultural
Saya akan sering membandingkan Nourin dengan Gin no Saji. Kalau Gin no Saji adalah setengah drama komedia setengah agrikultural, Nourin menggantinya dengan setengah fanservice komedi. Belum lagi berbagai parodi dari berbagai anime dan manga lain yang gayanya mengingatkan saya pada satu seri sarat parodi lainnya. Begitu melihat staffnya, pantas saja, sang sutradara juga pernah menangani Baka to Test.

Meskipun begitu bukan berarti anime ini sekedar menggunakan tema sekolah agrikulturalnya untuk setting saja. Di beberapa bagian, anime ini bisa lebih spesifik dan akurat dalam menjelaskan aspek agrikultural daripada Gin no Saji, dari pertanian, peternakan hingga mikrobiologi. Bahkan ada episode dimana kita “diajari” untuk memasarkan produk dengan memakai karakter moe. Ternyata tidak sekedar tempel gambar moe! Bagi yang tertarik, kadang dipaksa untuk menonton sambil memegang buku referensi atau membuka wikipedia untuk tahu lebih jauh tentang berbagai hal dalam anime ini.

The Good – Parodi yang heboh!
Masih menyoal berbagai parodi dari berbagai anime yang digunakan disini oleh sang sutradara (atau ulah siapalah), parodi tersebut sangat menghibur! Saya adalah penggemar parodi atau referensi anime lain dalam suatu seri seperti ini. Dan melihat berbagai parodi digunakan secara berentetan di beberapa episode di awal seri, terbukti sukses membuat sampingan saya terbang ke bulan.

Sayang di beberapa episode akhir, jumlah parodi seperti itu sangat dipangkas. Mungkin memang sudah saatnya ceritanya diperdalam, jadi ya tidak bisa saya salahkan juga.

The Bad – Terlalu vulgar, yes/no?
Saya lelaki normal, siapa yang benci fanservice? Tapi seperti kata seorang bijak di internet, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik, termasuk fanservice. Kamu yang nonton tahu siapa yang saya bicarakan;

^Wanita ini membuat saya nyaris ketahuan mama menonton “yang enggak-enggak” kalau kata beliau. Karakter lain seperti Yoshida pun tidak banyak membantu. Dari berbagai adegan sugestif sampai berantem di lumpur.

Akhir kata, Nourin adalah anime yang cukup bagus. Meskipun sayang, tetap terasa cukup inferior dibanding Gin no Saji. Tapi bagi yang butuh hiburan pengundang tawa, silakan coba anime pertanian satu ini.