Apa Yang Terbersit Dalam Benak Orang Jepang Saat Mendengar Kata ‘Otaku’

April 24, 2014 16:15
Apa Yang Terbersit Dalam Benak Orang Jepang Saat Mendengar Kata ‘Otaku’

Perkembangan zaman memang menakutkan, beberapa kata pun mengalami perubahan makna. Contohnya kata yang sudah familiar dengan kita sehari-hari, ‘otaku’, pada awalnya otaku adalah sebuah panggilan sopan saat memanggil orang lain. Saking sopannya, bila kamu menggunakannya terlalu sering, kamu bisa dianggap lemah, memberi kesan bahwa kamu tidak nyaman dengan interaksi antar manusia. Mungkin kamu lebih suka mengurung dirimu di kamar untuk menonton anime-anime kesukaanmu atau mengisi waktu dengan hobi, dan saat itu pula otaku mendapatkan arti kedua, yaitu ‘nerd obsesif’. Perubahan makna ini terjadi 30 tahun yang lalu, karena sudah cukup lama, sebuah survey akhir-akhir ini menanyakan apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata ‘otaku’.

otaku pendapat jepang

Perusahaan Jepang DIP (kependekan dari Dream Idea Passion) memiliki sebuah situs pencarian kerja dimana para pencari kerja bisa menemukan pekerjaan part-time maupun full-time. Baru-baru ini, DIP membantu melaksanakan survey mengenai Otaku Jepang, mendapatkan total respon dari 1,843 orang dengan rentang umur 10-49 tahun. Walau hanya 37.4 persen yang mengidentifikasi diri mereka sebagai otaku, susah membayangkan bila 2/3 responden lainnya mengisi kuesioner tersebut tanpa memiliki hobi yang diasosiasikan dengan otaku pada umumnya, yang termasuk anime, manga, video games, idol, kereta dan teknologi.

Dengan meningkatnya masyarakat yang mengklaim dirinya sebagai otaku di Jepang, berarti label otaku sudah mulai kehilangan stigmanya belakangan ini, beberapa namun sepertinya masih merasa tidak boleh bangga mengakui dirinya otaku di beberapa lingkaran pertemanan. Seperti tabel di bawah, lebih dari 30 persen mengatakan bahwa temannya tidak tahu kalau mereka otaku. 40 persen bahkan mengatakan orang tuanya sendiri tidak tahu mereka otaku, dan sedikit dari mereka menjawab kalau hanya saudaranyalah yang mengetahui rahasia ini. Sedikitnya satu dari 10 responden mengatakan bahwa tidak ada orang yang tahu mengenai hasrat (otaku) mereka yang besar namun tersembunyi dengan baik.

otaku pendapat jepang (2)

Hal ini tentunya membuat kita pertanya, persepsi negatif apa yang para otaku Jepang ingin hindari bahkan menutupi fakta kalau mereka memiliki apartemen penuh dengan model gundam atau otak yang penuh dengan kombo game? Untuk mengetahuinya, Dip bertanya pada para partisipan survey “Apa yang ada di kepalamu saat mendengar kata “otaku”?” dan berikut adalah 15 jawaban terbanyak dari para partisipan.

15. Celana dengan banyak kantong – 4.8 persen

otaku pendapat jepang (3)

Celana kargo, celana yang cukup nyaman dipakai namun cukup banyak ditemukan di Jepang. Namun, saat kamu membawa setidaknya satu saja konsol portabel, smartphone paling canggih dan segenggam koin 100 yen untuk kamu habiskan di arcade atau vending machine merchandise anime, celana ini adalah celana yang sangat bersahabat dengan otaku karena memisahkan semua barang tersebut dengan baik.

14. Lompatan gaya – 6 persen

Seperti yang sebelumnya dikatakan, hobi seperti anime dan video game menjadi lebih mainstream belakangan ini, jadi kemungkinan adanya lelaki ganteng atau wanita imut menjadi seorang otaku pun menjadi makin tinggi dan tinggi, beberapa bahkan mengatakan mereka bisa menjadi pasangan kencan yang ideal.

13. Kantong belanja kertas – 13.7 persen

otaku pendapat jepang (4)

Supermarket di Jepang biasanya hanya menggunakan kantong plastik, namun toko-toko anime biasanya memberikan kantong yang terbuat dari kertas tebal yang panjang, sehingga barang-barang yang mereka beli tidak menjadi bengkok atau tergores saat perjalanan pulang ke rumah

12. Baju kotak-kotak – 13.9 persen

Sial, baju saya banyak yang kotak-kotak er- maksud saya, kombinasikan baju ini dengan celana berkantung banyak untuk membuat dosis otakumu berlipat ganda. Sarung termasuk nggak ya?

11. Bandana – 14.5 persen

otaku pendapat jepang (5)

Saat kamu tenggelam dalam hobimu, sudah pasti kamu akan kesulitan menemukan waktu bahkan untuk mendapatkan potongan rambut yang normal, sehingga bandana atau ikat kepala menjadi esensial untuk menjaga ponimu jauh dari mata. Bahkan beberapa dari mereka memakai bandana bertuliskan nama panggilan idol favorit atau seiyuu favorit mereka, sungguh otaku sejati.

10. Peningkatan jumlah wanita – 18.9 persen

Pada tahun 80an dan 90an, dunia otaku biasanya penuh dengan lelaki, namun dengan bertambahnya anime dan video game yang didesain khusus untuk wanita, juga kerelaan mereka untuk membayar merchandisenya berarti kamu akan lebih sering menemui otaku wanita saat ini dan mungkin, kesempatan kamu mendapat pasangan hidup yang sesuai juga makin meningkat. Hati-hati saja bila dia mulai minta dibelikan figure-figure mahal ya.

9. Tas punggung – 23.5 persen

otaku pendapat jepang (6)

Tanganmu itu cuma ada dua, bagaimana dengan barang-barang yang akan kamu beli saat ke akihabara, dan ada batasan sebanyak apa tanganmu bisa membawa kantong kertas itu.

8. Seseorang yang suka video game – 37.8 persen

Walaupun banyak promosi-silang dan merchandise yang membuat batasan antara video game, manga dan seri anime makin kabur, namun game tetap menjadi salah satu dari ketiganya yang sangat diasosiasikan dengan kata “otaku”.

7. Seseorang yang suka manga – 38.8 persen

Manga hanya mendapat tempat kedua diantara 3 hobi otaku yang terbesar.

6. Mereka memasuki masa keemasan mereka – 41.5 persen

Setidaknya beberapa orang tidak berpikir menjadi otaku adalah sesuatu yang harus dirasa malu.

5. Akihabara / Akiba – 45.6 persen

otaku pendapat jepang (7)

Tentu saja Akihabara akan masuk ke dalam daftar ini, pastinya Akihabara adalah mekah untuk hal-hal yang berbau anime, video game, dan bahkan maid. Area ini telah berubah sepenuh hati dengan persepsi otaku yang memberinya nama Akiba, yang pada awalnya hanya terkenal sebagai tempat berkumpul otaku, sekarang menjadi terkenal sebagai tempat berkiblatnya seluruh otaku di Jepang, bahkan dunia.

4. Seseorang dengan dunianya sendiri – 46.8 persen

Akuilah, kalau kamu kadang bisa tenggelam dalam dunia ini dan jauh pergi dari dunia nyata. Apakah itu untuk yang lebih baik (sebuah hasrat yang dapat mereka salurkan kapan saja) atau lebih buruk (menjadi delusional dan menolak untuk menerima realita), tidak bisa dipungkiri kalau otaku sangat jago dalam kabur (ke dalam dunianya).

3. Seseorang yang mengetahui sangat banyak mengenai 1 hal – 47.9 persen

Banyak hal yang membuat otaku sangat tertarik sebenarnya cukup umum dalam lingkungan sosial. Di Jepang, hampir semua orang menggunakan kereta sebagai media transportasi setiap hari. Kamu tidak bisa menonton tv atau pergi ke tempat perbelanjaan tanpa mendengar beberapa lag dari grup idol yang sedang naik daun. Apa yang membuat seseorang menjadi otaku adalah komitmen yang sangat besar untuk mengetahui apa yang harus diketahui tentang subjek tersebut.

2. Seseorang yang menyukai anime – 50.4 persen

Tentunya, anime akan menjadi yang paling tinggi tingkatannya diantara para otaku. Para partisipan survey pastinya akan lebih melihat seseorang yang menyukai anime sebagai otaku dibandingkan pembaca manga atau pemain video game.

1. Seseorang yang terobsesi dengan hobinya – 61.9 persen

otaku pendapat jepang (8)

Respons paling tinggi yang didapat menunjukkan kalau imej seorang otaku tidak ada hubungannya dengan menyukai sesuatu, tapi lebih kepada tidak menyukai hal lain kecuali 1. Pada akhirnya, bila kamu memiliki rak buku yang penuh dengan manga atau membela-belakan mengantri di tengah malam demi konsol video game baru yang akan dirilis, selama mereka bukanlah satu-satunya hal yang membuatmu jatuh bangun, mungkin kamu bukanlah definisi otaku yang sebenarnya.

Jadi kalau kamu tidak terlalu ingin dipanggil otaku, jika kamu merasa ingin memenuhi kamarmu dengan BD-DVD anime-anime terbaru atau memenuhi kameramu dengan foto-foto kereta, silahkan saja. Pastikan saja bukan hanya hal-hal tersebut yang tercatat dalam agendamu.

Atau mungkin bila kamu tertarik melihat seperti apa gambaran otaku di mata orang Jepang, kamu bisa melihat artikel ini. Ada juga artikel mengenai apakah kamu otaku atau orang biasa, berikut adalah batasan-batasannya. Jadi, apakah kamu otaku atau bukan?

sumber: Rocketnews

Sorry. No data so far.