Brocolli Memberikan Peringatan Terhadap Doujin Uta no Prince-sama

Serial visual novel dan anime Uta no Prince-sama – Maji Love 1000% memiliki fanbase tersendiri dan juga komunitas doujin yang terus berkembang. Broccoli, selaku penerbit game tersebut telah meminta circle-circle doujin seri tersebut untuk menghentikan penjualannya. Menanggapi hal tersebut para penggemar seri tersebut hanya menarik diri dari poblik namun terus melanjutkan pembuatan doujin mereka. Meskipun demikian sebenarnya Brocolli telah menjelaskan bahwa mereka tidak mempermasalahkan barang-barang yang dibuat bukan untuk meraup keuntungan, namun tingginya minat atas Uta no Prince-sama membuat sebagian besar barang-barang buatan penggemar tersebut biasanya dijual, bukan gratis.

Bulan ini, Brocolli semakin gencar memberikan peringatan, salah satunya melalui tweet pada sosial media Twitter.

Kami adalah Departemen Eksekutif Brocolli. Dalam rangka melindungi hak-hak kami, kami meminta Anda untuk secepatnya menghentikan distribusi yang berkaitan dengan properti kami. Jika Anda tidak mematuhinya, harap dipahami bahwa kami akan mecari langkah yang tepat menurut hukum.

Pesan tersebut mendapat reaksi yang berbeda dari berbagai penggemar Uta no Prince-sama yang juga membuat doujin seri tersebut, salah satunya datang dari akun twitter @lune_de_minuit yang mengomentari peringatan tersebut.

Hak cipta….. Brocolli memiliki hak cipta? Atas akademi Saotome (latar tempat Uta no Prince-sama)? Apa aku benar membacanya? Aku berpikir kalau kita berbicara tentang hak cipta atau apapun, tangan kita akan terikat dan tidak dapat membuat apapun. Baik cerita utama maupun barang-barang 2-D tidak akan berkembang. Mereka pikir kenapa Comiket ada? Tolong terima pendapat saya sebagai individu.

Tidak terima ini, tapi… aku takut… hmmm. Apakah aku harus berhenti membuat?…. Tidak aku tidak bisa kalah dengan Brocolli. Kami bikin circle untuk profit, bukankah begitu? Kalau Brocolli tidak mau membuatnya, ada orang yang akan (membuatnya). Jika 2-D berhenti, akan ada dampak juga pada 1-D… kata saya.

Selain itu @Alice_room_ yang juga merupakan salah satu akun circle yang menerima peringatan dari Brocolli, menutup akunnya dan membuka sebuah akun baru, @up_showtime dan kembali men-tweet iklan untuk barang-barang buatannya yang berkaitan dengan Uta no Prince-sama.

Tweet-tweet semacam tersebut juga mendapat beragam reaksi dari penggemar seri, @mako0079 “Menakjubkan, melihat komentar kalau ini bukan urusan pemegang hak cipta.” @mekara_uroko juga mengeluarkan opininya “Ide bahwa doujin adalah sesuatu yang kamu lakukan diam-diam sudah melemah. Seruan untuk saling memahami doujin seperti Vocaloid.” @xgregory1974x ikut mengeluarkan komentar, “Menurutku kalau kamu mendapatkan peringatan tentang doujin 2-D buatanmu, kamu harus cepat-cepat bersujud diri (memohon maaf). (Tweet @lune_de_minuit_) Tidak dapat dimengerti.

Secara umum, meskipun sebenarnya doujin-doujin termasuk pelanggaran hak cipta, dalam prakterknya di lapangan sebagian besar diantaranya tidak diperhatikan oleh pemegang hak cipta untuk beragam alasan, termasuk diantaranya karena doujin-doujin tersebut akan menjadi semacam iklan bagi karya aslinya dan juga sebagai pengembangan kreativitas penggemar. Namun, dalam kasus Uta no Prince-sama, beberapa doujin circle terlalu profuktif dan terlalu mirip dengan barang-barang resmi yang dikeluarkan Brocolli. Pasar doujin yang bertumbuh terus memakan keuntungan Brocolli. Bahkan ada beberapa barang-barang yang dijual sebagai gachapon di jalanan Jepang.

Memang sedari awal Brocolli sendiri telah menyatakan bahwa mereka tidak mempermasalahkan doujin-doujin yang memang dibuat bukan untuk meraup keuntungan, sama halnya dengan redaksi majalah dimana Nanatsu no Taizai diserialisasikan, yang secara terang-terangan menyatakan dukungan untuk doujin dan cosplay seri tersebut, selama bukan untuk meraup keuntungan. Juga gerakan “Doujin Mark” yang sudah diaplikasikan untuk seri manga terbaru Ken Akamatsu UQ Holder. Bagaimana pendapat kalian mengenai tindakan yang dilakukan oleh Brocolli ini?

sumber: ANN