[First Impression] Freedom Wars Beta Test

June 17, 2014 11:00
[First Impression] Freedom Wars Beta Test

Mungkin ini satu-satunya game yang pernah Saya mainkan di mana Saya diberikan penalti karena menolak untuk beristirahat ketika disuruh untuk beristirahat (menolak perintah) dan kemudian dihukum karena tiduran di kasur (tidak memiliki hak untuk tiduran, alias harus tidur berdiri/duduk). Dan menurut android yang disebut sebagai Accessory di game ini, Saya juga tidak punya hak untuk merenung di pojok kamar ataupun untuk merenungkan masa depan.

fwfinope

Para penggemar seri Monster Hunter pasti sudah tahu kalau Sony ingin mengulangi kesuksesan mereka di PSP dengan membuat hunting game mereka sendiri di PS Vita setelah Capcom memutuskan untuk membuat Monster Hunter baru hanya untuk 3DS. Sayangnya, dari berbagai seri hunting game di PS Vita, belum ada yg berhasil mengejar kesuksesan Monster Hunter Portable 3rd di PSP yang terjual 2,58 juta unit di Jepang dalam 2 minggu pertama penjualan (4,7 juta unit dalam 1 tahun penjualan).

Di sisi lain, sejak pertengahan awal tahun lalu, Sony telah menanda-nandakan hunting game buatan mereka sendiri dengan bantuan Shift (developer God Eater) dan Dimps, Freedom Wars (yang awalnya dinamakan Panopticon). Kini, game Freedom Wars akan dirilis di Jepang pada akhir bulan ini (edisi bahasa Inggris direncanakan akan dirilis pada tahun ini), dan beta test dari gamenya sudah dapat didownload di PSN sejak tanggal 10 Juni kemarin. Apakah game ini bisa menyelamatkan PS Vita? Berikut pendapat Saya setelah memainkan beta testnya.

*Beta test ini tidak memperbolehkan screenshot, oleh karena itu, gambar-gambar di artikel ini akan diambil dari video dan gambar resmi Freedom Wars*

Setting dunia yang lebih hidup

Satu hal yang sangat terasa di game ini yang berbeda dari hunting gamenya adalah setting dunianya. Pada hunting game umumnya, setting dunia dari game-game tersebut sangatlah minim. Misalnya di Monster Hunter yang sama sekali tidak ada cerita, atau di Soul Sacrifice yang ceritanya hanya diceritakan lewat tulisan dan narasi. Beberapa game lainnya seperti God Eater berusaha memberikan sebuah cerita utuh dengan setting yang lebih detil, namun pilihan dialog yang ada di God Eater 2 tidak menghasilkan lebih dari perbedaan 2-3 dialog dialog setelahnya yang kemudian langsung kembali tersambung dengan adegan yang linear. Namun Freedom Wars memiliki setting dunia yang sangat menarik sampai-sampai tidak hanya mempengaruhi pilihanmu di sebuah event, tetapi bahkan sampai apa yang bisa (dan tidak bisa) Saya lakukan di waktu luang di antara misi.

Seperti yang sebelumnya disebutkan di artikel lain, Freedom Wars memiliki setting cerita jauh di masa depan pada tahun 102013 di mana sumber daya sudah sangat tipis dan tiap daerah masing-masing membuat sebuah sistem komunitas bernama “Panopticon” di mana setiap manusia yang lahir dicap sebagai “togabito” (kriminal) dan diberikan hukuman pidana selama 1 juta tahun dan dapat dikurangi dengan melakukan kerja “Volunteer” di mana para kriminal mempertaruhkan nyawa dengan menculik/menculik balik para pekerja dari Panopticon lainnya dengan menggunakan senjata raksasa yang bernama “Abductor”. Pemain akan memainkan salah satu kriminal yang hilang ingatan setelah terkena serangan Abductor.

Para kriminal akan diawasi selama 24 jam setiap hari. Baik dari milyaran kamera yang ada di Panopticon, para petugas pengawas, dan juga dari “Accessory”, sebuah android yang selalu menemani dan membantu para kriminal dalam mengerjakan kerja “Volunteer” mereka, tetapi juga mengawasi tiap kriminal setiap saat.

fwfiart1

Sebagai seorang kriminal, pemain juga tidak memiliki hak-hak umum seorang manusia biasa. Beberapa saat setelah game dimulai dan karakter Saya kembali ke kamarsel penjaranya, maskot dari Panopticon, Propa-kun, memberikan Saya Accessory yang kemudian mengatakan kalau Saya “dilarang untuk membunuh, mencuri, tidur di kasur, mengobrol, diam di tempat lebih dari 5 detik, memencet layar informasi, keluar dari sel kecuali untuk Volunteer, merenung di pojok kamar, dan merenungkan masa depan”. Menariknya, hal tersebut bukan hanya hiasan cerita belaka, tetapi dapat dilakukan alias dilanggar oleh pemain melalui tindakan yang kita masukkan (baik pilihan dialog maupun gerak-gerik yang kita lakukan di waktu bebas di antara misi Volunteer), dan menghasilkan penalti penambahan waktu pidana. Masih ingat dengan hal istirahat dan tiduran yang Saya sebut di awal-awal? Penolakan Saya untuk beristirahat menambahkan waktu 10 tahun pidana dan tiduran di kasur sel juga menambahkan 10 tahun pidana untuk karakter Saya.

fwfis3

Untungnya, pemain bisa “membeli” hak-hak tersebut dengan cara mendapatkan poin dari melakukan misi-misi Volunteer dan “mengkontribusikan” barang-barang yang didapatkan di misi Volunteer tersebut ke Panopticon masing-masing (hal ini juga mengurangi waktu pidana sang karakter. ). Poin-poin tersebut kemudian bisa digunakan untuk membeli hak-hak untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang. Selain itu, kita juga bisa membeli hak-hak lain seperti hak untuk mengenakan pakaian lain, hak untuk membawa/mengambil barang dengan level prioritas tinggi, dan lain-lainnya.

fwfis2

Setelah berkerja “Volunteer”, sekarang waktu pidana Saya sudah berkurang dari 1.000.000 tahun menjadi 999.800 tahun. Err, hore…?
Terdengar suram? Ya, mungkin dunia Freedom Wars adalah dunia yang paling kelam setelah Soul Sacrifice di antara semua hunting game sejauh ini. Meski begitu, sebenarnya cukup banyak black comedy di dalam game ini yang berasal dari Accessory, Propa-kun, dan peraturan-peraturan yang agak/sangat konyol. Bahkan di beberapa bagian, bisa dibilang game ini berusaha untuk meng-troll para pemainnya. Dan jangan lupa juga dengan video musik Freedom Wars yang menunjukkan grup “Propaganda Girls” dengan lagu yang catchy tetapi liriknya mengkhawatirkan.

“Saya akan mengawasi Anda, mulai dari saat di dalam kurungan sampai saat dikubur~”

Hunting game paling unik sejauh ini

Pertama-tama dari senjata. Secara garis besar sudah pernah dijelaskan di artikel lain. Namun ada beberapa hal yang Saya sadari setelah memainkan beta testnya. Senjata jarak jauh (senapan, roket, gatling gun, dll) tidak terasa lemah, tetapi memiliki peluru terbatas layaknya shooting game umumnya, dan pemain harus memungut amunisi di map atau dengan item. Pemain bisa membawa 2 senjata (yang bisa diganti kapan saja. Ya, kapan saja. Saat berlari, saat bergelantungan, saat menghindar, bahkan saat terkena serangan), dan tidak ada batasan akan tipe senjata yang bisa dibawa, dalam artian kita bisa membawa 2 senjata jarak dekat sekaligus (di mana gameplaynya menjadi seperti campuran Monster Hunter dengan Dragon’s Dogma), atau 2 senjata jarak jauh sekaligus, yang mana dengan tambahan cover system sederhana, musuh manusia & PVP (belum ada di beta testnya), dan fitur “Thorn” (ibara / duri), game ini menjadi sebuah game Third Person Shooting yang sejujurnya terasa seperti Lost Planet (ujung-ujungnya terinspirasi dari game Capcom juga ya).

Tiap senjata dalam 1 tipe yang sama pun tidak terasa sama. Tidak seperti di hunting game lain yang mana satu tipe senjata selalu terasa sama dan hanya berbeda status dan efeknya, senjata yang berbeda meski satu tipe juga memiliki perbedaan di cara penggunaannya. Misalnya dari tipe rifle, terdapat submachinegun EZ-Cache, sebuah full-auto submachine gun yang satu magazinenya memuat 80an peluru (jumlah bisa berubah tergantung level dan rarity). Di tipe itu juga ada senapan Barbara Easy Gear yang mana satu magazinenya hanya memuat 5 peluru, namun damagenya jauh lebih tinggi dari EZ-Cache dan 5 pelurunya bisa ditembakkan habis dalam waktu kurang dari setengah detik dengan waktu reload 1 detik. Untuk senjata meleenya, bisa saja senjata satu tipe yang berbeda memiliki gerakan combo yang berbeda.

Lalu salah satu fitur yang paling unik untuk Freedom Wars adalah fitur Thorn. Pemain dapat menggunakan Thorn (semacam rantai berduri) untuk melakukan berbagai hal. Mulai dari untuk alat gerak seperti grappling hook di Lost Planet atau Just Cause, di mana pemain bisa “menembakkan” Thorn mereka ke suatu permukaan dan kemudian menarik diri mereka ke tempat Thorn tersebut menempel. Teknik ini bisa digunakan untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat atau bahkan untuk menempel ke Abductor dan menyerangnya setelah menungganginya seperti di Dragon’s Dogma atau Shadow of the Collosus.

Selain sebagai alat gerak, pemain juga dapat menggunakan Thorn untuk menarik jatuh musuh dengan cara mengikat bagian kaki dari Abductor dan menariknya (bisa lebih cepat jika ada lebih dari 1 karakter yang menarik). Dan seperti yang disebutkan di artikel lain, Thorn juga dapat digunakan untuk berbagai macam efek lain seperti stun, healing, dan lain-lainnya.

fwfis4

Dengan berbagai macam variasi di senjata dan fitur Thorn, pemain memiliki banyak pilihan dan variasi dalam cara menyelesaikan misi.

Mengalahkan musuh bukanlah inti permainan

Mungkin ini bagian yang paling berbeda di banding hunting game lainnya. Mengalahkan musuh bukan berarti misi selesai, bahkan tidak ada keharusan untuk menghancurkan Abductor di tiap misi di beta test ini. Tujuan utama dari tiap misi di beta test adalah menyelamatkan Civilian yang diculik dan disimpan di dalam “Cage” di dada Abductor dan membawa mereka ke titik penjemputan. Pemain bisa menolong civilian tiap kali Cage rusak setelah diserang berkali-kali dan menggunakan Thorn untuk menolong Civilian tersebut, atau menyerang Abductor sampai hancur, di mana Civilian akan dilepaskan secara otomatis dari Abductor. Meski begitu, mungkin cara kedua lebih menguntungkan pemain, karena kita bisa mendapatkan lebih banyak part dari Abductor yang dikalahkan.

fwfivolunteer

Seperti hunting game lainnya, Abductor memiliki bagian-bagian yang bisa dihancurkan. Tetapi tidak seperti hunting game lain yang hanya menunjukkan musuh seperti terluka atau hanya part tertentu yang terjatuh. Di sini semua bagian dari Abductor yang bisa dirusak akan jatuh ke tanah dan mengikuti physycs engine, dan juga bisa dipungut sebagai bahan untuk upgrade senjata (yang sayangnya tidak tersedia di beta testnya).

fwfis1

Tetapi begitu Saya sudah terbiasa dengan trik-trik untuk mengatasi Abductor yang dilawan, jujur saja Abductor yang ada di beta test terasa mudah dikalahkan. Bahkan saat bertarung sendirian di misi terakhir di beta test, Saya bisa menyelesaikan misinya di bawah 5 menit. Mungkin memang hanya karena tingkat kesulitan di beta test hanya sampai tingkat 2 (kesulitan tertinggi adalah tingkat 8) dan Abductor yang dilawan hanya 1 per misi (beberapa screenshot menunjukkan misi melawan 2 sampai 3 Abductor sekaligus), tetapi Saya berharap edisi fullnya akan memberikan tantangan lebih.

Kostumisasi karakter & AI yang dalam

Tidak hanya secara gameplay, secara visual pun kostumisasinya memuaskan. Karakter bisa diatur ukuran badannya mulai dari tinggi badan, hingga ukuran badan seperti kepala, panjang lengan, dll. Untuk pakaiannya sendiri, hanya tersedia satu set pakaian untuk beta testnya, tetapi kita bisa mengubah variasi pakaiannya. Selain itu kita juga bisa mengubah warna pakaiannya per bagian sesuka hati, dan juga menambahkan decal untuk menghiasi wajah dan pakaian karakter kita. Ditambah dengan detil gambar yang tajam (yang hebatnya tidak menyebabkan framerate drop di tengah misi seperti di God Eater 2), Freedom Wars menyajikan salah satu visual terbaik di PS Vita.

fwficostume

Selain karakter kita, pemain juga bisa mengkostumisasi Accessory kita dengan tingkat detil yang sama dengan kostumisasi karakter kita. Sayangnya fitur kostumisasi voice synthesizer belum bisa digunakan di beta test ini. Accessory juga bisa membawa senjata yang dimiliki oleh pemain, meski sayangnya mereka hanya bisa membawa 1 senjata per misi. Pemain juga bisa mengatur set perintah yang bisa diberikan ke Accessory di tengah misi. Di beta test ini terdapat 3 set perintah yang sayangnya tidak dapat diubah. Set pertama memerintahkan Accessory untuk membawa Civilian ke titik penjemputan, set kedua bisa memerintahkan mereka untuk mengambil item di map, dan set ketiga bisa menentukan musuh mana yang akan mereka serang.

Pengisi suara dan “pengisi suara”

Edisi Jepang dari Freedom Wars dipenuhi oleh pengisi suara anime terkenal seperti Jouji Nakata (Kotomine Kirei dari Fate/Stay Night, Alucard dari Hellsing), Fujiwara Keiji (Ali al Sanchez dari Gundam 00, Nohara Hiroshi dari Crayon Shinchan), Ishida Akira (Athrun Zala dari Gundam SEED, Nagisa Kaworu dari Evangelion), Touyama Nao (Nakagawa Kanon dari The World God Only Knows, Sasaki Chiho dari Hataraku Maoh-sama), Asakawa Yuu (Rider dari Fate/Stay Night, Vocaloid Megurine Luka), Yumi Hara (Shijou Takane dari IdolM@ster, Marielle dari Log Horizon), dan lain-lainnya.

fwfichar

Dan seperti yang ditekankan di trailer-trailernya, Accessory dan Propa-kun tidak menggunakan pengisi suara, tetapi menggunakan program voice synthesizer Rubytalk yang dapat membaca teks menjadi vokal. Salah satu hal menarik dari fitur ini adalah ketika pemain diminta untuk memasukkan nama di awal game. Nama yang dimasukkan kemudian akan digunakan oleh Accessory dan Propa-kun untuk menyebutkan langsung nama Anda di berbagai dialog mereka. Rasanya ada perasaan puas tiap kali mereka menyebut langsung nama karakter Saya.

Lebih banyak fitur di edisi fullnya

Beta test ini sayangnya cukup singkat dengan hanya 5 misi dan fitur yang terbatas (tetapi ini saja sudah sangat menarik). Pada edisi fullnya, Freedom Wars juga akan menambahkan bermacam-macam hal seperti misi escort, ad-hoc 4 pemain, upgrade & kostumisasi senjata, adu pemain antar prefektur Jepang, dan lainnya. Selain itu, direncanakan juga akan ada update patch yang menambahkan misi baru, online play, PVP 8 pemain, dan juga “Ideology War”.

fwfipvp

Akhirnya ada PvP di hunting game!

Halangan bahasa

Sayangnya, tidak seperti God Eater 2 atau beberapa hunting game lainnya yang bisa dengan mudah dimainkan hanya dengan sedikit pemahaman bahasa Jepang atau guide atau coba-coba, edisi bahasa Jepang dari Freedom Wars lebih sulit dipahami pemain yang tidak memahami penuh bahasa Jepang karena penggunaan kanji-kanji yang lebih sulit dan juga pemilihan nama menu yang tidak umum (misal: menu save di sini tidak hanya sekedar tertulis sebagai “Save”, tetapi “Ijin untuk meng-save data”, dan itu masih termasuk “nama aneh” yang mudah dibaca di antara menu-menu lainnya di game ini). Ditambah dengan adanya sistem penalti jika melanggar peraturan, salah-salah pemain bisa menumpuk tambahan waktu pidana secara beruntun.

Untungnya, Freedom Wars sudah dikonfirmasi akan diterjemahkan ke bahasa Inggris dalam tahun ini, meski sayangnya belum mendapatkan tanggal rilis pasti.

fwfiart2

Kesimpulan

Jujur saja, saat pertama kali mengetahui tentang game Freedom Wars, Saya tertarik, namun tidak begitu semangat. Tetapi seiring tampilnya trailer-trailer baru, ketertarikan Saya semakin meningkat, terutama di trailer terakhirnya. Kini, setelah mencoba beta testnya, Freedom Wars adalah jaminan must buy untuk Saya. Seperti yang bilang di atas, Freedom Wars terasa berbeda dan menyegarkan dibandingkan hunting game lainnya, baik dari gameplay, maupun dari setting dunia dan cerita. Saya yang sangat menggemari kostumisasi karakter juga dipuaskan dengan pilihan yang ada dan kemampuan untuk mengatur warna pakaian sesuka hati. Menurut Saya, Freedom Wars adalah salah satu game dengan potensi terkuat untuk menyelamatkan PS Vita.

Freedom Wars akan dirilis di PS Vita di Jepang pada 26 Juni 2014, dan edisi bahasa Inggrisnya akan dirilis pada tahun 2014. Saat ini beta testnya dapat didownload oleh pengguna PSN region 2 & 3.

Apakah Anda siap untuk bekerja untuk membayar pidana 1 juta tahun Anda? Let’s kouken!

Panopticon 1st Labor Song dinyanyikan oleh Panna dari Propaganda Girls