AGP Yamato Bermasalah, Banyak Penggemar Yang Merasa Dirugikan Bandai Mencurahkan Kekesalannya di Twitter

Bandai, adalah salah satu perusahaan mainan terbesar di dunia yang memiliki banyak sekali lini mainan yang dipegang oleh mereka. Mereka memproduksi banyak sekali action figure, mulai dari Kamen Rider dan hal-hal lain yang berbau tokusatsu, sampai akhir-akhir ini mereka mulai merambah ke lini action figure manusia. Mulai dari One Piece, To Love Ru, dan sekarang, Kantai Collection.

Pada awalnya, menyerahkan Kantai Collection kepada lini AGP Bandai sepertinya adalah ide yang baik, mengingat mereka sudah berpengalaman banyak dalam figure mekanikal dan senjata. Namun, sebagai kolektor yang juga berpengalaman dengan Bandai, saya memiliki 2 kekhawatiran.

1. Bandai belum memiliki sculptor spesialis figure anime seperti Masaki Asai dari Figma, sehingga terkadang, ekspresi dan badan dari figurenya terkesan kaku.
2. Masalah QC, atau Quality Control adalah salah satu masalah yang sering diderita oleh Bandai, karena tidak jarang mereka mengabaikan QC dan memberikan produk final yang seringnya, cacat produksi.

Saya pun pernah satu kali mengalami permasalahan di atas, saat saya memesan SHF Takuto beberapa tahun lalu, QC Bandai terlewat dan saya terpaksa mendapatkan 2 muka yang sama dari yang seharusnya mendapat 3 muka berbeda. Karena itulah, sampai sekarang saya selalu was-was pada produk Bandai. Tidak terkecuali Yamato dari lini AGP yang sempat saya taksir pada saat pengumumannya.

AGP Yamato, baru saja dirilis kemarin dan banyak tempat yang langsung kehabisan stoknya, tidak heran. Semua orang ingin menjadi orang pertama yang memiliki dan mengunggah ke media sosial betapa cepatnya mereka mendapatkan figure tersebut, namun sayang, tidak sedikit juga yang cepat kecewa setelah mendapatkannya.

Sebagai orang yang pernah memiliki AGP Mio dan Ver. KA Haruhi, saya ragu apakah Bandai dapat meningkatkan kualitasnya, namun saya tetap berharap mereka dapat setidaknya memperbaiki kesalahannya. Mulai dari sisa-sisa molding, finishing yang tidak rapih dan beberapa kesalahan lain. Namun bila dilihat dari foto dibawah ini, mereka masih belum memperbaiki kesalahan mereka.

Pengecatan detil yang kurang rapih

Tersisanya seamline dan molding berlebih

Wajah yang kurang simetris

Sisa serbuk apa ini?

Namun, Quality Control pada pabrik biasanya dilakukan dengan metode sampling, misalnya 1 produk diperiksa untuk mewakili 5000 produk yang lain. Juga, tidak mungkin semua figurenya diperiksa dengan teliti karena akan memakan waktu yang sangat, amat lama. Jadi, saya yakin diantara yang kurang bagus pun pasti ada banyak yang masih bagus.

Pada akhirnya, apabila kamu kurang beruntung, setidaknya syukuri saja nikmat kalau kamu sudah mendapatkan barang yang sudah habis dipesan ini. Saya yakin masih banyak orang di luar sana yang masih menginginkannya.

sumber: Yaraon!
gambar: pixiv/desukingu