Penonton Anime Mengomentari Anime: “Anime Jaman Sekarang Sama Buruknya Seperti Fast Food”

January 2, 2015 19:31
Penonton Anime Mengomentari Anime: “Anime Jaman Sekarang Sama Buruknya Seperti Fast Food”

Mungkin kita masih sering melihat beberapa “pertengkaran” di media sosial dan forum soal “Anime jaman dulu jauh lebih bagus daripada jaman sekarang” dan sebagainya. Biasanya komentar ini datang dari penonton veteran yang mungkin sudah mulai nonton anime sejak tahun 80-90an, tapi salah seorang penggemar anime dari China mengomentarinya dengan membandingkan anime jaman sekarang seperti “fast food yang diproduksi masal dengan kualitas rendah”.



Opini ini dimuat dalam sebuah kolom opini di koran Jepang yang bisa dilihat di atas, jika kamu tak bisa membaca bahasa Bulan, berikut terjemahannya:

“Saya datang ke Jepang sejak April lalu dari propinsi Jiangsu di China. Saya sangat menyukai budaya tradisional Jepang, anime dan manga. Saya membaca karya Akira Toriyama, Dragon Ball saat saya masih kecil dan mulai menonton anime sejak 6 tahun lalu.

Tapi akhir-akhir ini saya telah kehilangan segala ketertarikan terhadap anime yang tayang di TV. Ceritanya hambar dan tidak menarik. Tayangan yang biasa ada saat ini seperti fast food-sangat berminyak sehingga terasa enak, tapi kurang nutrisi. Semuanya selalu tentang cewek moe dan wanita berpakaian minim. Saya jadi merasa mereka hanya berusaha menjual wanita.

Menurut saya ada 2 alasan mengapa seri “fast food anime” ini semakin menjamur. Pertama, biaya untuk memproduksi anime sangat tinggi sehingga perusahaannya berusaha untuk menjual barang-barang anime tersebut seperti figure dari tokoh wanita dan merchandise lain kepada para penggemar pria. Kedua, saya pikir penonton anime zaman sekarang tidak lagi menonton anime demi ceritanya, tetapi hanya karena tokoh wanita dalam animenya moe dan cantik. Kedua alasan tersebut sangat tidak menghormati kaum wanita.”

Tentu saja para pembaca, terutama penghuni forum dan beberapa board juga menyuarakan pendapat mereka sendiri, yang mana kebanyakan setuju. Beberapa kutipan pendapat mereka antara lain:

“Tidak sesimpel itu sih, meskipun karakternya bagus, aku juga takkan menontonnya jika ceritanya jelek.”
“Kurasa orang ini benar-benar pengggemar anime sejati. Aku setuju dengannya. Ia mengatakan hal yang tak bisa dibantah.”
“Aku bisa mengerti…”
“Tidak masalah. Semua di Jepang sudah sadar akan hal ini sejak 20 tahun lalu. Jadi tidak masalah kalau tetap berlanjut seperti ini (´・ω・)y-~”

Bagaimana menurutmu, terutama yang sudah hidup cukup lama untuk melihat perbedaan anime jaman 90-an hingga sekarang? Perbedaan memang ada, dari tren gaya gambar, tren cerita, hingga jumlah standar “1 musim anime” yang dulu sekitar 24 episode. Lihat sendiri beberapa anime dari 80’an hingga dekade ini:

18i23wloxwsuzjpg

18i23wjpv3qn8jpg

Kamu masuk kubu mana? Oldies master race? Move On saja? Atau “Gitu aja kok dipikirin”?

Sumber: Rocketnews