Penulis Skenario Live Action ‘Shingeki no Kyojin’ Peringatkan Fans Akan Perbedaan Besar Di Film-nya

July 23, 2015 13:40
Penulis Skenario Live Action ‘Shingeki no Kyojin’ Peringatkan Fans Akan Perbedaan Besar Di Film-nya

Kita semua sudah tahu bahwa live action Shingeki no Kyojin akan jadi sangat berbeda dengan manga dan anime-nya. Tapi tampaknya cerita live actionnya akan jadi benar-benar baru dan berbeda sampai-sampai sang penulis skenario filmnya harus memberi peringatan kepada para penggemar seri ini sebelum filmnya tayang nanti.

Sang penulis, Tomohiro Machiyama menyatakan hal ini dalam sebuah kesempatan, “Saya yakin para penggemar akan merasa cukup ‘gerah’ dengan perubahan yang ada dalam film live actionnya.” ujarnya.

Salah satu contoh yang ia berikan, adalah karakterisasi tokoh utama, Eren dan Mikasa. Di cerita orisinil Eren bersumpah untuk menghancurkan semua Titan, namun di filmnya Eren adalah pemuda biasa yang menolak mengakui eksistensi Titan dan menjadi sangat ketakutan saat melihat Titan sungguhan. Mikasa menjadi alasan yang justru mendorong Eren untuk bangkit dan melawan Titan.

Tapi dikatakan perubahan-perubahan ini juga dibuat berdasarkan saran dan usul dari sang kreator orisinil, Hajime Isayama, “Tolong ubah karakter Eren” ujarnya. “Ia tidak terlalu simpatetik sebagai karakter cerita shonen. Aku ingin ia dibuat lebih seperti pemuda biasa yang ketakutan saat ia melihat Titan.”

Machiyama juga menyatakan bahwa mendengarkan segala saran atau hal yang diinginkan oleh kreator orisinilnya adalah hal yang sangat penting. Ia juga mengulas tentang setting ceritanya yang hampir 100% berbeda dengan cerita orisinilnya, dimana banyak karakter yang tampak adalah keturunan dari berbagai ras dari berbagai dunia yang diubah menjadi karakter Jepang. “Ini sudah menjadi sebuah dunia yang benar-benar berbeda. Jadi kami harus menempatkannya di Jepang.”

Hal itu pula yang menurutnya menjadi salah satu alasan utama mengapa karakter Levi dihilangkan dalam live actionnya, karena karakter “Vi” itu sangat tidak lazim dipakai oleh orang Jepang. Bisa dilihat dengan penggantinya, “Shikishima” yang terdengar sangat “Jepang” sekali.

sehingeki optimis laku tapi klo kek desunote ya... (2)

Meskipun menjadi sebuah film yang sangat berbeda, Machiyama optimis bahwa film ini tetap akan dapat diterima dengan baik oleh para fans dan penonton baru saat mulai tayang minggu depan di Jepang.

Mari buktikan juga saat filmnya tayang di Indonesia nanti. Tapi kalau akhirnya “terjun bebas” seperti Death Note baru ya apa mau dikata ya. Seperti kata Mikasa, “Dunia ini Kejam” pak.

Sumber: ANN