[Review] Sore ga Seiyuu

October 9, 2015 09:00
[Review] Sore ga Seiyuu

Paling ngikutin Shirobako” adalah komentar yang sering saya dengar saat Anime ini akan ditayangkan. Bisa saja anime ini memang sekedar ngikut popularitas Shirobako. Di sisi lain tanpa kesuksesan Shirobako, yang menunjukkan perspektif dari dalam tentang betapa sulitnya anime diproduksi; anime dengan tema semacam ini mungkin tidak akan ditayangkan.

Anime produksi Gonzo ini merupakan adaptasi dari sebuah seri doujin yang ditulis oleh Masumi Asano (pengisi suara Risa Asakaze dari Hayate no Gotoku, Sonsaku dari Ikkitousen) dan diilustrasikan oleh Hata Kenjiro, mangaka dari Hayate no Gotoku. Karya ini juga bisa bisa dibaca langsung pada situs ini.

Menceritakan tentang kehidupan tiga seiyuu dan pekerjaan mereka, yang dimana ketiganya menghadapi berbagai kesulitan yang umum terjadi di industri ini seperti gaji rendah, kesempatan kerja yang kecil, jadwal sibuk, dan ancaman PHK.

Futaba Ichinose (Rie Takahashi):

The Everywoman. Protagonis sekaligus karakter paling “normal” diantara ketiga karakter utama. Pekerja keras yang kelewat banyak mikir.

Rin Kohana (Marika Kōno):

The Genius Kid. Anak SMP dengan background teater. Paling berbakat sebagai seiyuu diantara ketiganyaKesulitan menyeimbangkan antara karir dengan kehidupan pribadi.

Ichigo Moesaki (Yuki Nagaku):

The One That Should be The Main Character. Alien dari planet lain dan Anak kampung yang ingin sukses di kota besar. Putri planet Strawberry dan pekerja serabutan. Bersumpah untuk menjadi idol di hidup ini atau hidup selanjutnya.

Satu aspek menarik dari casting karakter diatas adalah, ketiga karakter tersebut disuarakan oleh seiyuu baru juga. Entah untuk menjaga “keaslian” atau Gonzo-nya saja yang pelit. Mereka juga menyanyikan Opening dan Ending anime lain tiap akhir episode.

Proses Kerja Seiyuu dan Kameo Seiyuu Veteran

yepthatsyuihorie

Industri pengisi suara disini tidak sebatas sebagai seiyuu anime saja, mereka juga bekerja sebagai seiyuu game, dubbing film asing, narrator acara, audio book, podcast, dan berbagai interaksi dengan fans.

Begitu juga dengan kameo dari seiyuu veteran yang meliputi Hiroshi Kamiya, Rie Tanaka, Banjo Ginga, dan lainnya, yang kebanyakan teman dekat Masumi Asano atau setidaknya cukup dekat untuk setuju tampang mereka digambarkan di Doujin-nya. Yang jelas untuk kemunculan Yui Horie sendiri sudah jelas karena mereka satu unit di “AICE5.”

Bisa dibilang bagian terbaik dari anime ini adalah saat proses kerja seiyuu ditunjukkan dan saat tiap seiyuu veteran memberi komentar tentang pekerjaan mereka.

Direksi Adaptasi yang Kurang Bagus

usuck

Anime ini bisa dibilang memiliki episode awal yang lemah, namun begitu memasuki pertengahan season dan mulai fokus pada proses kerja para seiyuu dan kameo seiyuu veteran lainnya berdatangan merupakan momen tertinggi dari anime ini. Sayangnya drama yang umum terjadi di klimaks masa tayang anime slice-of-life membuat kualitas turun lagi. Singkatnya anime ini lebih fokus ke drama daripada gag, dan untuk dramanya sendiri eksekusinya lemah.

Hal itu terjadi karena di versi doujin-nya sendiri plot drama hampir tidak ada, doujin lebih berfokus kearah gag comedy dan menjelaskan berbagai aspek pada proses kerja seiyuu.

Lalu di aspek karakter walaupun ketiganya memberi perspektif menarik mengenai karir sebagai seiyuu, sayangnya Futaba selaku protagonis merupakan yang paling tidak menarik diantara ketiganya. Karakter “normal” memang umum menjadi sudut pandang utama sebuah cerita karena responnya terhadap kegilaan di lingkungannya menjadi perwakilan dari penonton. Walaupun keberadaannya berguna sebagai tsukkomi sayangnya sebagai karakter utama pathos-nya lemah.

Tentu saja itu opini dari pribadi yang bisa dibilang sudah kelewat males dengan melodrama dan karakter semacam ini. Mungkin penonton lain yang hatinya masih hangat akan bisa lebih berempati dengan Futaba.

Verdict: Should have stuck with the gag aspect.

endverdictsrg

Episode awal lemah, drama lemah, karakter utama lemah, klimaks lemah, dan kualitas produksi yang seadanya.

Tapi setidaknya Anime ini tetap konsisten untuk menunjukkan betapa beratnya kerja seiyuu (Walapun sebenarnya hal ini umum terjadi di industri hiburan secara keseluruhan). Kalian akan mendapat detil lebih jelas kenapa perspektif seiyuu merupakan bagian paling depresif dari Shirobako.

Yang jelas, apabila yang kalian mau adalah inside joke, pengalaman nyata, dan komentar para pelaku industri tentang pekerjaan di industri seiyuu, semua aspek tersebut disajikan secara mencukupi dan kalian tidak akan menyesal menonton Anime ini.