[Review]Live-Action Ansatsu Kyoushitsu

October 17, 2015 13:48
[Review]Live-Action Ansatsu Kyoushitsu

Halo para penggemar film yang ada di seluruh Indonesia, apakah kamu sudah menonton adaptasi live-action Ansatsu Kyoushitsu yang ditayangkan di bioskop-bioskop lokal? Kalau belum, mungkin kamu masih ragu apakah film tersebut seburuk adaptasi live-action Shingeki no Kyojin: End of The World yang membuat saya dan Nugrahadi kecewa sepenuh hati?

Apalagi Shingeki no Kyojin: End of The World hanya dapat meraih sekitar 1/3 dari kesuksesan adaptasi film pertamanya yang memang jauh lebih bagus. Tapi mari kita sudahi dulu pembicaraan baper Shingeki no Kyojin tersebut dan masuk ke ulasan mengenai adaptasi live-action Ansatsu Kyoushitsu yang dibawakan oleh Moxie Notion!

JOI - review ansatsu kyoushitsu live-action (7)

Adaptasi live-action Ansatsu Kyoushitsu mencetak angka yang cukup populer di Jepang, didukung dengan source material yang sepertinya bagus (harap diingat saya belum pernah membaca atau menonton source materialnya sebelum ini) dan rekomendasi dari Etherlite yang kali ini menemani saya menonton live-action ini, saya pun mencoba untuk menontonnya. Setidaknya kali ini saya tidak se-nekat saat menonton Parasyte: Part 2 padahal saya juga tidak pernah mempelajari manganya.

Seperti apakah adaptasi live-action yang satu ini? Namun satu hal yang pasti, adaptasi live-action Ansatsu Kyoushitsu jauh lebih bagus ketimbang, yah kamu sudah tahu lah saya mau ngomong apa.

Penceritaan yang baik diiringi dengan pacing yang cocok

Mengingat saya sudah cukup banyak menyaksikan adaptasi live-action dan anime yang diangkat ke layar lebar dengan pemadatan durasi sebelumnya, saya tidak berharap banyak dengan film ini. Namun ternyata film ini berhasil membuat saya tertarik dengan Ansatsu Kyoushitsu.

Memang, ada indikasi kalau film ini mengalami pemotongan durasi dan pengenalan karakter yang begitu singkat. Terlihat dari banyaknya murid pindahan yang langsung mendaftar ke kelas 3-E SMP Kunugigaoka. Namun banyaknya kemunculan karakter baru tersebut tidak mengganggu keseluruhan film, bahkan mereka menyempatkan waktu untuk membuat character development terasa di masing-masing key character dalam film ini.

JOI - review ansatsu kyoushitsu live-action (2)

Juga, walaupun ada sedikit penyimpangan cerita dari source material (menurut Etherlite yang sudah menontonnya) namun penceritaan film ini sangat menarik sampai saya tidak sabar untuk melihat film keduanya. Two thumbs up!

Great use of CG

Saya juga harus mengomentari bagian CG dari film ini yang berhasil membuat Koro-sensei terasa sangat real dan dapat berbaur dengan manusia asli dengan sangat baik. Selain Koro-sensei, mereka juga pastinya menggambarkan Ritsu yang juga harus dibuat dengan CG, dan pertarungan Koro-sensei dengan Itona yang cukup mendebarkan.

Setidaknya, mereka menggunakan CG mereka dengan efektif dan seperlunya. Walaupun mungkin menggunakan CG pun memiliki batasan-batasan tersendiri dimana Etherlite merasa kalau dalam beberapa adegan, sudut pandang dalam anime terasa jauh lebih baik dan ekspresi Koro-sensei terasa lebih nyata. Namun menurut saya, untuk sebuah adaptasi live-action dengan menggunakan CG, bahkan mereka CG mereka lebih baik daripada Parasyte: Part 2 yang menurut saya sudah cukup baik dalam mengeksekusi filmnya.

It actually brings out your emotion

Untuk sebuah adaptasi live-action, sebelum ini saya mematok Parasyte sebagai live-action yang berhasil membuat saya bawa perasaan sewaktu menonton. Namun bukan Ansatsu Kyoushitsu berhasil mencetak patokan baru live-action yang berhasil bikin baper menurut versi saya.

JOI - review ansatsu kyoushitsu live-action (5)

Mudah untuk merasakan feels saat kamu menonton Parasyte karena perpisahan antara ibu dan anak, dimana sang ibu mulai mengerti rasanya jadi manusia sepertinya sangatlah pedih. Namun bagaimana hubungan yang dibina oleh Koro-sensei dengan murid-muridnya dan pada saat mereka harus (sort of) berpisah.

Namun layaknya Gintamasurprisingly, mereka bisa membuat saya feels dan tertawa dengan jeda yang sangat singkat. It’s safe to say that this movie really does play with your emotion. Walaupun level bapernya juga tidak separah saat saya menonton HanaKimi, tapi ini adalah adaptasi live-action pertama yang menurut saya tidak hanya baik dalam bercerita, bersenda gurau, tapi juga menarik keluar emosi dari dalam hati.

Etherlite’s Thought

Overall, film ini adalah adaptasi live-action yang baik. Temponya yang cepat dan sedikit perubahan pada cerita bisa dipahami dalam adaptasi live-action dan tidak mengurangi kepuasan saya. Yang disayangkan adalah kurang ditunjukannya wajah-wajah Koro-sensei yang sangat ekspresif yang mewarnai anime dan manganya.

JOI - review ansatsu kyoushitsu live-action (4)

Poin terbaik adaptasi ini? BITCH-SENSEI CAKEP BANGET

Juga, bila kamu terbiasa mendengarkan suara Seki Tomokazu dan Jun Fukuyama mengisi suara Koro-sensei, mungkin kamu akan kurang terbiasa mendengar suara Kazunari Ninomiya pada awal film. Namun itu bukanlah hal yang besar.

My Verdict: Nurufufufu/10 BEST Live-Action Adaptation (period)

Saya tidak mau berlebihan dalam menilai, namun saya cukup yakin inilah adaptasi live-action terbaik yang pernah saya lihat selama ini. Hal ini juga didukung dengan rendahnya ekspektasi saya sebelum menonton film ini pastinya membuat pengalaman menonton jauh lebih baik dan mempengaruhi keseluruhan kesimpulan.

JOI - review ansatsu kyoushitsu live-action (6)

Saya yakin trilogi Rurouni Kenshin juga memiliki keunggulan tersendiri bila dibandingkan dengan Ansatsu Kyoushitsu, tapi secara overallsebagai adaptasi live-action, saya yakin film ini pantas disandingkan dengannya di puncak dari tangga adaptasi live-action terbaik. Tentunya, tahun ini pun masih banyak adaptasi live-action lain yang juga tidak dapat dipandang sebelah mata.

Bakuman adalah contoh yang baik, saat ini mereka sedang merajai box-office di Jepang dan mungkin bisa mengalahkan Ansatsu Kyoushitsu. Saya hanya bisa berharap kalau akhirnya film tersebut dapat masuk ke sirkulasi dalam bioskop-biosop lokal di Indonesia nantinya. Yang pasti, Shingeki no Kyojin: End of The World tidak pantas berada di antara mereka. #baper #salty

JOI - review ansatsu kyoushitsu live-action (3)

Ansatsu Kyoushitsu sendiri sudah mulai ditayangkan sejak tanggal 14 Oktober kemarin, daripada malam mingguan sama waifu, bagaimana kalau kamu mengagumi Bitch-sensei saja?

Sorry. No data so far.