Presiden Jokowi Menyetujui TPP, Apakah Ini Ancaman Bagi Pasar Doujinshi Indonesia?

October 27, 2015 16:04
Presiden Jokowi Menyetujui TPP, Apakah Ini Ancaman Bagi Pasar Doujinshi Indonesia?

TPP atau yang dikenal sebagai Trans-Pacific Partnership adalah topik yang cukup hangat dibicarakan belakangan ini. Perjanjian internasional yang melibatkan 12 negara di lingkaran pasifik ini memungkinkan penyeragaman hukum dagang dan melancarkan proses perdagangan antara negara-negara anggota. Hanya saja, aspek hak cipta TPP dapat mempengaruhi dunia kreatif dari negara-negara yang bersangkutan dan dikhawatirkan dapat membunuh industri tersebut.

Terutama di Jepang, negara di mana banyak sekali industri kreatif yang membuat karya yang diinspirasikan dari karya lain, doujinshi misalnya. Ken Akamatsu, mangaka dari Mahou Sensei Negima sudah mengekspresikan kekhawatirannya dan mengajak orang-orang untuk menyadari betapa berbahayanya TPP bagi industri kreatif tersebut.

JOI - Indonesia menyetujui TPP dengan Amerika (1)
Foto: NY Times

Pada awalnya, Indonesia bukanlah salah satu negara yang mengambil bagian dari 12 negara yang akan mengikuti TPP. Namun pada hari Senin 26 Oktober 2015 lalu, NY Times memberitakan Presiden Joko Widodo berkunjung ke ruang Oval di Gedung Putih, Amerika dan menyetujui keanggotaan Indonesia dalam TPP kepada Presiden Barack Obama. Presiden Jokowi berharap, persetujuan ini dapat membantu mengembangkan ekonomi Indonesia dan menarik investor asing, terutama di bidang infrastruktur.

Namun, aspek hak cipta yang akan dilindungi oleh TPP dinilai oleh berbagai pihak ‘terlalu berat’ bagi beberapa negara anggota. Adanya penyeragaman aturan perdagangan membuat adanya ketakutan Amerika akan menciptakan sebuah aturan yang dapat memproses semua pelanggar hukum hak cipta secara hukum tanpa menunggu pelaporan pemilik hak ciptanya sendiri.

Video ini dapat menjelaskan bagaimana TPP dapat menghantui baik industri kreatif, maupun para penikmatnya.

Seperti yang sudah kita ketahui, doujinshicosplay, dan segala macam karya indie yang berasal dari sebuah seri yang sudah ada berada dalam area abu-abu. Seperti yang sudah JOI diskusikan, cosplay sudah dipastikan melanggar hak cipta. Namun, karena hal ini menguntungkan kedua belah pihak membuat pemilik hak cipta tidak menuntut para doujinka maupun cosplayer.

Sekarang, kita tahu kalau industri kreatif baru saja berkembang akhir-akhir ini di Indonesia. Acara pop-culture yang melibatkan banyak pihak di industri kreatif sedang booming-boomingnya. Acara seperti Comifuro, Popcon, Cocoon Festival, dan masih banyak acara doujinshi lainnya sedang berkembang dan seniman muda Indonesia ikut bermunculan.

JOI - Indonesia menyetujui TPP dengan Amerika (2)
Foto: Cocoonfest.com

Banyak dari seniman tersebut yang menjual barang-barang doujinshi, tentu selain menarik pihak publik, seri yang digambar pastinya menarik hati sang seniman sendiri. Namun, apa jadinya bila TPP dapat memproses para seniman tersebut tanpa pandang bulu? Dikhawatirkan pasar doujinshi lokal pun akan terkena imbasnya, bahkan mungkin harus sampai menempuh jalur hukum.

Banyak orang yang kemudian mengkhawatirkan pembuatan karya-karya indie ini dipersulit dengan aturan-aturan yang memberikan kuasa besar bagi para pemilik perusahaan di luar negeri. Kemungkinan, aturan tersebut akan memiliki banyak lubang yang memungkinkan korporasi bertindak sesuai keinginan mereka.

Kensaku Fukui, pengacara dan profesor dari Nihon University mengekspresikan kekhawatirannya mengenai TPP, kalau bahkan aturan tersebut dapat membuat perusahaan menghentikan impor dan ekspor barang-barang dengan hak cipta. Hal ini dapat membatasi ekspor DVD dan merchandise berbau anime ke luar negeri untuk melindungi distributor lokal yang sudah memiliki lisensi.

Namun sampai hari ini, hal tersebut masih sebuah kekhawatiran yang belum menjadi nyata. Sampai saat ini belum ada peraturan jelas yang menyebutkan kalau Amerika atau negara lain dapat memproses pelanggar hak cipta tanpa izin. Semoga saja pembebasan aturan perdagangan antar negara ini tidak perlu mengganggu kelangsungan pasar industri kreatif yang sedang berkembang.

Header image: BBC

Sorry. No data so far.