Mulai Dari Profesor Sampai Novelis BL Mendukung Penolakan Aturan PBB

Sebelumnya telah diberitakan sebuah respon dari wakil wanita Jepang mengenai aturan PBB yang meminta supaya game dan manga yang menampilkan kekerasan terhadap wanita dihentikan produksinya. Namun menurut para wakil wanita, aturan tersebut tidak masuk akal karena banyak wanita yang mata pencahariannya berada dari usaha tersebut. Mereka juga mengatakan kalau kenapa PBB tidak menyelesaikan masalah yang asli tapi malah memfokuskan diri mereka ke dunia game yang jelas-jelas tidak nyata.

Tidak hanya mengirimkan surat cinta balasan kepada PBB, ternyata para wakil wanita ini pun mencoba mengumpulkan nama-nama yang berpengaruh untuk mendukung gerakan ini. Beberapa di antaranya termasuk profesor, jurnalis, mangaka, novelis, dan masih banyak lagi.

Berikut adalah daftar nama-nama wanita tersebut:

• Profesor Yukari Fujimoto (Profesor Universitas Meiji)
• Izumi Mito/Raika Kobayashi (representasi dari Institut Budaya Media Kontemporer Wanita, novelis BL, dan mangaka)
• Icco Sasai (ilustrator, direktur kampanye Uguisu Eibbon)
• Akiko Hori (peneliti manga)
• Mikiko Sakuma (mantan pustakawati Perpustakaan Shizuoka, direktur kampanye Uguisu Eibbon)
• Teiko Sasaki (novelis)
• Professo Yoko Shida (Profesor ahli hukum, Universitas Seni Musashino)
• Barbara Katagiri (novelis BL)
• Shoko Yoshiduki (representasi dari Asosiasi Pemikiran Ulang Batasan Kebebasan Berekspresi Kansai, novelis BL)
• Izumi Katsura (novelis BL)
• Minami Ohsaka (mangaka)
• Hinako Takanaga (mangaka)
• Aya Kaida (novelis)
• Harumo Kuibira (novelis BL)
• Akeo Sakai (novelis)
• Haruhi Sakiya (novelis)
• Kei Shinomiya (novelis BL)
• Eri Shibata (seniman, penulis)
• Ichika Takahara (novelis BL)
• Ikuya Fuyuno (mangaka BL)
• Yayoi Umino (mangaka)
• Tatsuru Kouji (mangaka BL)
• Sonoko Sakuragawa (mangaka BL)
• Ami Suzuki (novelis BL)
• Sera (mangaka BL)
• Natsuki Matsui (penulis)
• Korumono Migiwa (novelis)
• Natsuko Mori (novelis)
• Rokudenashiko (mangaka, pematung)
• Yumiko Watanabe (jurnalis anime)

Mereka juga menyebutkan kalau situs tersebut akan terus diperbaharui dengan nama-nama orang yang mendukung penolakan aturan yang mengancam mata pencaharian mereka.

Sumber: Niche Gamer