Tokyo Comic Con Melarang Pria Crossplay Menjadi Karakter Wanita

October 26, 2016 12:00
Tokyo Comic Con Melarang Pria Crossplay Menjadi Karakter Wanita

Sebuah langkah besar diambil oleh acara Tokyo Comic Con, versi Jepang dari acara utamanya yang biasa dilaksanakan di San Diego, Amerika. Langkah ini mungkin bisa dianggap sebagai langkah yang cukup kontroversial, karena saya yakin akan ada beberapa protes, terutama dalam hal pembatasan kreativitas; namun mungkin ini untuk yang terbaik.

joi-crossplay-ban-di-comic-con-2

Cosplay adalah sebuah budaya yang sudah tidak bisa terlepaskan dari dunia otaku dan sekitarnya. Seiring dengan berjalannya waktu, para cosplayer semakin lama semakin kreatif sampai beberapa dari mereka mungkin bosan dengan cosplay berkelamin sama dan mulai mencoba untuk crossplay di dunia nyata. Dalam dunia 2Dcrossplay tentu masih acceptable, apalagi kalau yang jadi trap itu imut, namun tidak di acara Tokyo Comic Con tahun ini.

Di antara peraturan yang disusun untuk acara tersebut, terdapat beberapa larangan yang lazim dilihat di setiap acara. Misalnya tidak boleh memakai properti yang berlebihan, tidak boleh memakai kostum yang kekurangan bahan atau tembus pandang, dan beberapa peraturan lain. Salah satu larangan yang diunggah dalam peraturan tersebut berbunyi: 男性による女装は禁止です.

Artinya para pria tidak boleh memakai kostum yang menyerupai wanita. Padahal di acara-acara besar sebelum ini seperti Comiket pun tidak pernah ada larangan untuk menjadi trap. Namun memang, makin banyaknya karakter trap mungkin membuat pihak panitia menjadi khawatir.

Namun pelarangan crossplay ini ternyata adalah hal yang cukup umum di acara lain. Menurut fotografer yang mendalami masalah LGBT, Naoko Tachibana, acara tersebut melarang para crossplayer supaya tidak mengundang cosplayer yang tidak menarik. Para staf takut akan datangnya banyak pria-pria yang ‘kurang menarik’ datang dan berpakaian seperti wanita.

joi-crossplay-ban-di-comic-con-3

Acara Comic Con di San Diego sendiri tidak melarang para pengunjungnya yang ingin crossplay, dan saya sendiri pun sering melihat beberapa orang melakukan crossplay di acara-acara lokal sebelumnya. Mungkin suatu hari akan muncul ‘Haoge Indonesia’.

Sumber: ANN