Yamakan Menjawab Balasan dari Kritisinya Terhadap Mayu Tomita

Minggu lalu Yutaka Yamamoto, yang dikenal juga sebagai Yamakan; mengkritisi Mayu Tomita yang melihat kasus penusukannya diakibatkan oleh kecerobohannya sendiri. Opininya ini terbilang tidak populer dan mendapat banyak kritisi, sehingga dia kembali menuliskan balasan melalui blog-nya.

Yamakan merasa respon terhadap opininya itu terlalu berlebihan. Dia mengutip artikel sebuah situs dengan kontributor anonim, “Kenapa rakyat negeri ini selalu mengulang hal yang sama? negeri sampah ini terlalu mudah terbawa suasana” jawabnya terhadap kritisi yang diberikan.

Dia menambahkan bahwa ada semacam standar ganda dalam persepsi orang Jepang pada kasus ini, “Bila korbannya adalah mahasiswi atau idol orang-orang baru peduli. Jadi pria paruh baya bisa dibiarkan mati saja? Hanya idol yang boleh dilindungi?”

Dia lalu menutup tulisannya dengan, “Hidup sesukamu, mati sesukamu. Berhubung penulis artikel diatas anonim, jelas-jelas penulisnya seorang pengecut.”

Maksud Yamakan bahwa seorang profesional harus siap dengan bahaya profesinya memang valid, hanya saja menggunakan metode seperti menyalahkan korban (yang sekarang cacat dan tidak mampu bekerja) dan melakukan strawmanning (menyalahartikan argumen lawan) bukanlah cara yang populer agar opininya bisa diterima dengan baik.

Sumber: ANN