Apakah kamu lebih suka dengan supir taksi yang pendiam atau yang banyak berbicara? Secara pribadi, saya lebih suka dengan supir yang tidak banyak berbicara, karena lebih enak untuk tidur saat berada di perjalanan. Namun tidak jarang saya bertemu dengan supir yang terus-terusan berbicara tanpa kenal lelah. Beberapa supir juga suka bertanya mengenai keadaan keluarga atau kondisi pribadi yang mungkin membuat beberapa orang merasa tidak nyaman.
Namun Jepang mengerti akan kekhawatiran tersebut, apalagi di Jepang dianggap sangat tidak sopan bila kamu meminta sang supir untuk berhenti berbicara. Karena itu, dibuatlah sebuah layanan “Silence Taxi” bagi mereka yang ingin keheningan dalam perjalanan.
Perusahaan Miyako Taxi yang berbasis di area Kyoto baru saja mengumumkan beberapa armadanya sebagai Silence Taxi, dengan pengumuman di belakang sandaran kepala penumpang kalau selain memberikan salam saat penumpang masuk ke taksi, mereka tidak akan berbicara kecuali diajak berbicara. Tapi tetap ada pengecualian saat situasi gawat darurat dimana komunikasi itu penting.
“Layanan ini masih dalam masa percobaan, dengan tujuan menciptakan atmosfir yang paling nyaman bagi para penumpang dengan membatasi komunikasi sang supir.” menurut Miyako Taxi.
Program ini menawarkan layanan yang baik bagi mereka yang senang dengan ketenangan, dan mereka yang memang ingin mengobrol. Bila penumpangnya tidak berbicara dengan sang supir, maka sang supir pun akan terus diam, memberikan sebuah me-time yang baik bagi penumpang. Namun kalau mereka akhirnya gatel dan ingin berbicara, sang supir pun bisa memberikan balasan.
Saat ini, Miyako Taxi punya 5 Silence Taxi yang berjalan di Kyoto. Program ini mulai berjalan di akhir Maret, dan perusahaan tersebut juga bertanya kepada konsumen mengenai apakah lebih baik program ini dijalankan atau dihentikan saja.
Sumber: Japan Today
Comments