Netizen Twitter Jepang Menjelaskan Cara Mengukur Kecerdasan Penulis Anime & Manga dari Karakternya

September 14, 2017 09:44
Netizen Twitter Jepang Menjelaskan Cara Mengukur Kecerdasan Penulis Anime & Manga dari Karakternya

Karakter yang jeniusnya kelewatan tentunya sudah menjadi hal yang sangat umum di anime dan manga, mulai dari yang punya gelar profesor walaupun usianya di bawah 10 tahun, tahu segala hal, sampai yang IQ-nya mencapai ribuan. Namun mereka yang pernah mencoba menulis atau membaca karakter “pintar” tentunya sadar bahwa sebuah karakter tidak akan bisa menjadi lebih cerdas dari penulisnya.

Netizen Twitter Jepang dengan nama @nevadan2 mengatakan bahwa kecerdasan penulis bisa dengan mudah dilihat dari bagaimana cara mereka menulis karakter “pintar”.



Kuncinya adalah dengan melihat bagaimana kecerdasan karakter tersebut dijabarkan. Penulis yang kurang cerdas akan menunjukkannya lewat nilai tes karakter tersebut (yang selalu sempurna), membuatnya mendeskripsikan pengetahuannya ke karakter lain yang tidak secerdas dirinya (singkatnya karakter tersebut jenius bukan karena cerdas tapi karena orang disekitarnya jauh lebih bodoh), atau memamerkan nilai IQ-nya lewat dialog.

“Karakter cerdas penulis bodoh: IQ 300; nilai selalu sempurna; selalu dimintai tolong oleh Interpol.”

Sementara penulis yang cerdas akan menunjukkan kecerdasan karakternya secara tidak langsung, seperti dari perangai, caranya berbicara, dan penggunaan bahasa.

“Karakter cerdas penulis cerdas: bisa menunjukkan kecerdasan mereka dari cara berbicara dan perangai mereka, tanpa perlu memamerkan nilai atau semacamnya”

Respon netizen lain dari observasi ini tentunya cukup banyak.

“Ini juga menunjukkan kecerdasan pembaca, nggak semua pembaca bisa nangkep kecerdasan karakter kan?”
“Penulis nggak bisa menulis karakter yang lebih cerdas dari dirinya atau tahu lebih banyak dari dirinya”.
“Asal penulisnya punya Google, dia bisa memberikan pengetahuan apapun pada karakternya!”
“Bukannya tes IQ sudah nggak efektif untuk mengukur kecerdasan?”
“Jangan ngehina Kiyo Takamine (Gash Bell)!”

Jujur saja, mau menyempatkan waktu untuk melakukan riset/googling itu sudah membuat seseorang lebih cerdas dari rata-rata penulis fiksi. Tentu saja hal ini sebenarnya lebih menggambarkan kemampuan menulis daripada kecerdasannya, show don’t tell adalah aturan utama dalam penceritaan yang bagus.

Secara pribadi, yang saya tahu adalah cara bagaimana membuat karakter yang tidak menyebalkan akibat terlalu bodoh (yang membuat pembaca frustrasi) atau terlalu pintar (yang menyelesaikan tantangan yang ada dengan kelewat mudah). Hal ini dilakukan dengan menunjukkan bahwa karakter tersebut mampu melakukan analisa, logika, dan deduksi dari informasi disekitarnya tanpa disuruh. Tidak masalah bila asumsi atau observasi mereka salah, asal pembaca bisa paham bahwa sel otak mereka jalan dan mereka tidak harus dituntun orang lain untuk menggerakkan cerita.

Menurut kalian sendiri, contoh bagus untuk karakter yang pintar itu seperti apa?

Sumber: Soranews

Sorry. No data so far.