Video Ini Menjawab Gimana Sih Pandangan Orang Biasa Terhadap Otaku di Indonesia?

September 30, 2017 17:51
Video Ini Menjawab Gimana Sih Pandangan Orang Biasa Terhadap Otaku di Indonesia?

Terkadang, orang-orang senang memandang rendah otaku di dunia karena tipikalnya, otaku itu biasanya orang-orang yang terlihat anti-sosial, creepy, kadang susah dimengerti, dan seringnya sudah dipandang negatif bahkan sebelum berkenalan. Bahkan di antara otaku juga mulai berkembang istilah weeaboo untuk mereka yang udah level kronis. Beberapa tahun belakangan berkembang juga istilah wibu yang entah kenapa maknanya mulai kabur antara istilah derogatory, dengan istilah wibu bermartabat.

You know what? Bebas deh ini istilah wibu mau jadi apa Intinya, kalau seseorang yang memiliki kegemaran terhadap dunia animanga Jepang sering kali dicap negatif. Beberapa waktu lalu pun beredar sebuah postingan yang bertanya kalau kenapa ya yang datang ke acara Jejepangan selalu berkacamata, gendut, jelek, hitam, dan masih banyak istilah lain lagi.

Mungkin itulah yang mendorong teman-teman dari Pandangan Otaku untuk membuat video yang satu ini.

Saya yakin kamu tidak usah diberi tahu lagi kalau nama otaku pasti sedang jelek-jeleknya. Apalagi setelah kejadian yang menimpa beberapa orang yang tergabung dengan grup pedofil, dan ada lagi satu orang pintar yang mengkomentari anak seorang artis tertentu dengan panggilan loli dan membuatnya ngamuk. Jadi sepertinya kalau kamu keluar rumah dengan menggunakan baju dari Cospa, ada kemungkinan ibu-ibu Facebook nggak ada kerjaan curiga sama kamu terus bikin kamu tercyduk polisi.

Tapi, sepertinya ada harapan bagi kamu yang memang senang menunjukkan power level kamu di hadapan umum. Teman-teman dari Pandangan Otaku membuat sebuah eksperimen sosial mengenai apa yang dirasakan oleh orang-orang saat melihat seseorang berpakaian seperti seorang otaku. Eksperimen ini dimaksudkan sebagai sebuah cara untuk mencari tahu reaksi orang normal terkait dengan image dari otaku itu sendiri.

Van Hendryk selaku host dari video tersebut memberikan beberapa pin bagi para responden, dan mereka diminta untuk memilih pin mana yang paling menggambarkan reaksi mereka saat melihat otaku.

Hasilnya, ternyata cukup lumayan lah, cuma ada 1 orang yang marah saat melihat otaku, dan 2 orang lagi sepertinya agak mual atau teler saat melihat seseorang berpenampilan seperti itu. Sisanya antara menyukai penampilan tersebut, dan juga terkejut saat melihatnya. Hasil yang agak di luar perkiraan saya, tapi tentu ini adalah berita yang cukup baik bagi para otaku di luar sana.

Jadi, it’s okay to be yourself dan menggunakan peripheral berbau otaku di depan umum. Hanya saja, ingat juga untuk selalu menjaga kelakuan kamu, karena sikap lah yang akhirnya menentukan nilai seseorang di mata orang lain. Misalnya, jangan seenaknya komentar di foto anak orang gitu.