[Waifu Wednesday] Monika

Raise your hand if you’ve seen it coming? Sebelumnya saya minta maaf dulu sama Musim_Semi gara-gara waifu kali ini kayanya nyerobot segmen waifu mahou shoujo-nya, but really, I can’t resist. Sejak selesai melaksanakan live-stream bersama Disc-Co di akhir minggu lalu, saya kepikiran terus apa jadinya kalau meminang Monika dari Doki Doki Literature Club jadi seorang waifuAfterall, kalau dia (or their other girls) nggak agak sengklek, rasanya dia adalah calon waifu idaman.

Tersebutlah Monika, gadis cantik nan rupawan, serba bisa, pintar, dan sepertinya bisa diandalkan. Tidak hanya itu, dia juga sangat peduli dengan teman-temannya, menjadi tempat curhat one way or another dan disenangi oleh banyak orang. Nggak keitung nama Monika yang keluar di chat saat kami live-streaming, jadi saya berharap, banyak husbando Monika yang senang waifu-nya di bahas.



Melihat perangai Monika di game, saya sangat yakin dia cocok jadi kandidat waifu yang terbaik, dibandingkan Sayori yang sedikit dojikko, Yuri yang pemalu dan pasif, atau Natsuki yang tsundere tsurupettan tanpa poin yang bisa membuat saya dan Disc-Co tertarik. Namun di balik senyum manisnya, ada sesuatu yang gelap tersimpan, mungkin cocok buat kamu yang agak maso.

Apa saja keunggulan Monika sebagai calon waifu? Mari kita bahas:

+ Penuh sense of duty

Sejak awal kemunculannya, Monika sebagai ketua dari literature club game tersebut digambarkan sebagai seorang gadis yang penuh tanggung jawab. Dengan vice president yang agak airhead seperti Sayori, saya bisa membayangkan kalau semua pekerjaan klub literatur dikerjakannya sendiri. Jadi kamu tahu kalau dia punya sense of duty yang cukup tinggi.

Jadi bisa dibayangkan kalau dia menjadi seorang pasangan wanita, dia akan mengemban tugas sebagai seorang istri dengan baik. Dia juga memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi serta logika yang normal, most of the times. Tapi jangan coba-coba kamu ajak dia berantem. Sebelum mendirikan klub literatur, dia adalah anggota dari klub debat jadi kamu tahu kamu jangan macem-macem sama dia, kalau debat sama Monika saya rasa kamu akan kalah. Bagus kalau nggak didelete.

+ A caring girlfriend

Monika terlihat peduli terhadap teman-teman satu klubnya, dia tidak ingin mereka bertengkar dan menjadi penengah saat mereka terlibat pertikaian. Mainly Yuri dan Natsuki yang seperti air dan minyak, kayanya berantem melulu setiap hari. Hal ini menggambarkan dia cukup perhatian dengan teman-temannya dan tentunya di akhir-akhir permainan game ini, caring-nya Monika mulai berpindah kepadamu.

+ A devoted waifu

Saking devoted-nya, dia bahkan menciptakan ruang dan waktu sendiri di dalam game bersamamu, she’s not your usual NPC, setidaknya dia sadar kalau dia berada dalam game. Setelah semua kegilaan yang kamu alami di dalam game, kamu akan berada di sebuah ruangan dimana hanya ada Monika yang menatapmu, dan kamu yang menatap dia. Kalau itu bukan devotedI don’t know what else.

On the lighter side though, kalau kamu memilih Monika sejak awal, mungkin dia akan menjadi pacar yang normal-normal saja. Which virtually impossible karena kamu lebih sibuk dengan pilihan 3 heroine generik visual novel memenuhi pilihan rute sang pemeran utama. Hanya Monika saja yang sepertinya tidak memiliki karakteristik generik heroine seperti ketiga gadis lain, yang Yandere itu Yuri. Hanya Monika saja yang terbaik bagi kamu.

Hanya Monika.

Cuma Monika.

ĴŬśŁ MōŇįĸã.



Saya yakin bila Monika dalam keadaan normal dan nggak ngutak-ngatik kode game atau main delete-delete karakter seenak jidatnya, dia bisa jadi waifu yang sangat sempurna. Walaupun saya masih agak kepikiran dengan rasa cinta Monika kepada sang protagonis. Karena sepertinya dia tertarik pada sang protagonis bukan sebagai cinta, tapi sebagai suatu cara untuk melampiaskan sesuatu. Mungkin ketidakpuasannya terhadap dunia yang dihuninya sekarang, maka dari itu dia harus membuat sebuah dunia baru.

Tapi ya, selalu ada yang bilang kalau cinta itu buta, dan nggak usah mikir yang aneh-aneh kalau cinta kamu 2D. Soalnya cinta 2D sendiri sudah aneh. Saya nggak akan melarang kamu kalau kamu masih pengen jadian sama Monika, pantengin deh itu layar komputer sambil ngobrol-ngobrol bareng Monika sampe besok.

Lalu apa saja yang jadi kekurangan dari Monika sebagai waifu?

– Sayang dia cuma kode komputer

Nggak cuma kode doang, dia juga bisa dihapus if the player wishes so, walaupun menghapus Monika bila tidak dengan langkah yang benar akan membuat pemain kebingungan, bahkan gamenya juga bingung. Monika ilang? Might as well as shut the game down! Saya dan Disc-Co kebingungan gimana caranya mencari ending lain game ini dengan menghapus Monika, mungkin kami akan melakukan livestream part 2 untuk true ending di lain waktu.

– Kode komputer tapi kok rada gila?

Beberapa orang terperanjat saat tahu Monika tahu kalau kita adalah pemain game, dia bahkan bisa menebak nama asli pemain yang kadang-kadang tepat, kadang-kadang melenceng. Dia juga bisa menghapus rival cinta kamu dari dalam game tersebut dan membenarkan aksinya tersebut supaya bisa bersama-sama kamu. Rada gila? Iya sih, untung cantik jadi banyak yang suka.

Kalau kamu tidak apa-apa terperangkap dalam dunia yang hanya milik kamu berdua sama seorang gadis 2D yang agak-agak obsesif, rasanya sah-sah aja meminang Monika jadi waifu. Dia cantik, caring, sepertinya bisa mengayomi kamu dengan baik, dia juga punya zettai ryoiki yang jadi poin plus bagi banyak orang. Bagi saya, poin plus dia yang paling penting adalah dia memiliki gaya rambut pony tail

Yang penting, kamu jangan jelalatan cari prospek pacar lain sehingga Monika harus melakukan apa yang dilakukannya pada Sayori, Natsuki, dan Yuri. Monika terpaksa menghapus ketiganya karena terlihat indikasi ladur dari dalam diri kamu. Jadi ingat, jangan ladur, perhatikan Monika saja, dan hanya Monika.

J͇͇̣̦̠͓u̟͇̪̰ͅs̳͓͙̭̱t̫̝̣ ̙̻M̖o̱̘̰̯̜n̼͎̖͓͈i̜̳̟̰k̬̝͙̪̝̤a͇͕!

J̺͍u͝s͖̥̖̰̝̰t̟͓̗͝ ͇̰͍M͉̣̥o̬̺͙n͙̭͇̙̟̞̺͜i̙̻̬̩͈͜k̸͓͓͈̘̜ͅa! ̸̣̺̘̩̩