[JOI Spotlight] Blood Test Edition

March 11, 2018 19:02
[JOI Spotlight] Blood Test Edition

Selamat datang di JOI Spotlight minggu ini. Di mana saya agak kecewa beberapa staf nggak nangkep referensi gambar di atas. Go watch The Thing (1982) people. Anyway, seperti biasa kami akan menyampaikan berbagai impresi untuk berbagai seri yang sudah hadir minggu ini.

Kokkoku 09

Kaptain

Yep, worst case scenario terjadi. Juri terancam tertinggal di stasis. Takafumi yang jujur saja saya lihat lebih berbahaya daripada Sagawa itu paling tidak semua kebrengsekannya dia itu dimotivasi kepeduliannya terhadap keluarganya.

Berhubung Takafumi bohong soal kekuatannya, saya prediksi rencana awal untuk ngelawan Sagawa itu bakal gagal total.

Fate/Extra Last Encore 06

Kaptain

Dimana party kita nyasar ke set Madoka Magica. Di beberapa adegan Command Seal Hakuno itu ada di tangan lain, jadi saya rasa inkonsistensi ini bukan karena kesalahan produksi dan lebih karena dirinya itu memang pernah ke lantai ini.

Kalau eksposisi dari Rin masih belum jelas, Alice itu hantu dari sononya dan bukan hantu seperti Dan. Ini adalah lantai favorit saya sejauh ini karena kemampuan Rhyme sebagai servant itu diintegrasikan secara bagus dengan tantangan lantai ini. Lantai sebelumnya itu kurang baik dalam menekankan bahwa tantangannya itu adalah mencari dimana sarangnya Dan serta metode untuk mencapainya, lantai ini sudah cukup jelas menyampaikan kalau menemukan pasangan master-servant yang sangat ahli menciptakan ilusi itu adalah tantangan utamanya. Hakuno juga diberi kesempatan untuk berkomunikasi secara berarti dengan lawannya.

Also Amari is here. Jujur saja saya sangat kesulitan untuk peduli dengan latar belakang, motivasi, dan relasinya dengan Rin. Memberi karakter waktu untuk bernapas dan masuk secara nyaman ke cerita itu sesuatu yang kurang bisa dilakukan dengan baik oleh Last Encore.

Yorimoi 10

Kaptain

Kontrak buatan Yuzu itu adalah adegan yang bisa bersamaaan depresif dan manis. Ini adalah cara paling efektif untuk menunjukkan “kerusakan” dirinya, dan penekanan ini diperlukan karena persahabatan keempat heroine ini punya lebih banyak bobot dibandingkan seri lainnya. Saya senang para heroine itu kesulitan menjelaskan apa itu konsep yang sangat alami seperti teman ke orang yang sama sekali nggak ngerti tentang konsep ini, dan pada akhirnya lebih memilih untuk menunjukkan daripada menjelaskan.

Stinger penutup kali ini digunakan karena dari semua agenda yang dijadwalkan, cuma Shirashe saja yang nggak punya acara. Sebelum mencapai klimaks yang saya prediksi bakal ngelibatin Shirashe yang nyasar seperti ibunya, Hinata dan Kimari masih perlu menyelesaikan character arc mereka masing-masing.

Yurucamp 10

Come here Druzhok. Take a seat.

Kaptain

Minggu ini saya nulis karena pengalaman berkemah Rin cukup akurat dengan pengalaman kemah saya: Jalan ditutup yang bikin muter jauh & barang digondol angin+badai. Hal yang paling membuat saya takut dengan perkembangan cerita seri ini adalah Rin yang introvert dipaksa untuk bergabung dengan klub dan dikritik karena menikmati kesendirian. Enjoying solitude is a perfectly fine position to take guys.

Garo – Vanishing Line 21

Kaptain

Bye Martin. So yeah, bangun ke dunia nyata hanya untuk menyadari kalau dia sudah membunuh puluhan ribu orang itu tentunya nggak bagus untuk kesehatan mental seseorang. Nggak nyangka sih sang raja Horror itu bentuknya kayak axolotl.

Hakata Tonkotsu Ramens 09

Kaptain

China: Selamat datang di tempat pelatihan yang ngeindoktrinasi anak kecil untuk jadi pembunuh bayaran setelah 5 tahun pelatihan brutal. Jepang: Situ nyaris ngebunuh orang? Welcome to the club.

Dari yang saya dengar latar Lin ini diceritakan lebih awal di novelnya. Cuma penempatannya di sini saya lihat sebagai setup untuk klimaks akhir musim.

Killing Bites 09

Kaptain

“Saya karakter yang selama ini nggak ngapa-ngapain akan berlanjut nggak ngapa-ngapain”, terima kasih atas kontribusi yang sangat berharga ini you dweeb Phoenix Wright. Mad props buat narator yang datang cuma buat bilang “Yo, tau nggak kelinci itu birahi setiap hari!? Bye!”. Begitu juga dengan soundtrack buat Kido yang surprisingly bagus.

Sangatsu no Lion 40

Kaptain

Libur olimpiade kemarin digunakan dengan baik oleh Shaft. Ini satu lagi arc yang saya punya ekspektasi tinggi dan berhasil diungguli staf produksinya. Api Yanagihara kelak akan habis, but not today. Too bad for Shimada, tapi seenggaknya manula dari kampung halamannya bisa melihat pahlawan sebuah generasi seperti Yanagihara.

Darling in the Franxx 09

Kaptain

“Halo cewek dengan self-loathing issue. Ini cermin biar kamu bisa ingat betapa tidak manusianya dirimu”. Oke, saya akui saya kasar dengan itikad baik Hiro di episode ini, cuma melihat di opening ada adegan di mana sebuah cermin dihancurkan 02, saya agak khawatir dengan perkembangan ini.

Episode ini akhirnya fokus ke pasangan lain. Goro is a good kid, dia punya cukup nyali untuk langsung jujur ke Ichigo so that’s one character arc done. Semakin banyak informasi tentang masa lalu Hiro diungkap, semakin saya curiga sama nih anak. Kid got this cult of personality.

They seriously need a better helm. Saya tahu ini anime dengan tipe mecha Super, tapi bisa-bisanya pelindung muka Ichigo yang saya liat cuma sebatas Airbag doang.

bukan_randy

Tidak hanya berhasil menghindari death flag, Goro juga akhirnya berhasil menyampaikan perasaannya ke Ichigo. Good for him. Saya juga cukup senang dengan Ichigo yang ditampilkan lebih dalam dan bervariasi ketimbang yang biasanya hampir hanya selalu “cewek yang belum bisa move-on dari Hiro.”

B: The Beginning

What’s this: Netflix anime original made by Production IG mixing crime drama with chuunibyou fantasy action.

bukan_randy

Anime ini menceritakan dua cerita sekaligus. Yang pertama adalah cerita Keith, seorang detektif jenius yang terus mencari pembunuh adiknya delapan tahun yang lalu; yang bersama dengan kru penyelidik pembunuhan, RIS, harus menyelidiki kasus “Killer B” dan kasus-kasus lainnya. Cerita yang kedua adalah cerita Kokuu, seorang manusia buatan yang dibuat berdasarkan fosil seorang “dewa”, yang mengejar organisasi kriminal yang beranggotakan manusia-manusia buatan lainnya cause he want his girl.

Sayangnya, kedua cerita yang sangat berbeda ini terus tampak terpisah dan tak bisa menyatu. Saya bisa melihat potensi ceritanya, di mana satu kelompok manusia biasa yang bekerja sebagai pemecah kasus terlibat dengan pertarungan antara seorang superhero dan organisasi supervillain. Meski begitu, selain pertemuan singkat antara Keith & Kokuu di tengah cerita dan bagaimana ayah Keith merupakan salah satu pengurus Kokuu saat masih kecil, kedua cerita Keith & Kokuu sangatlah terpisah. Bahkan klimaks cerita mereka juga bisa dibilang sama sekali tak berhubungan.

Saya juga jauh lebih menyukai cerita Keith dkk ketimbang cerita Kokuu. Keith dkk memiliki campuran sifat, karakterisasi, dan tone yang menarik. Mereka bisa menghadapi kasus berat yang mengancam dan menegangkan, tapi mereka juga bisa bersantai, rileks, dan saling bergurau. Mereka sangat likable dan saya ingin menonton lebih banyak cerita tentang mereka. Sementara itu, Kokuu tampil hampir selalu emo, dan organisasi musuhnya juga tidak kalah emo. Sayangnya, sequel-tease di akhir cerita ini hanya mengarah ke cerita Kokuu.

Di sisi bagusnya, anime ini memiliki kualitas animasi yang luar biasa untuk non-OVA/movie, setidaknya untuk di pertengahan pertama. Di pertengahan kedua tidak banyak animasi yang mencapai tingkat tinggi di pertengahan pertama, tapi untungnya juga tidak turun sampai terlihat kurang memuaskan.

Di kekurangannya, salah satu yang terasa kurang di bagian cerita Keith adalah bagaimana Keith digambarkan sebagai seorang jenius super, tapi animenya gagal menggambarkan logika hipotesa-hipotesanya dengan cukup memuaskan dan lebih berujung ke “oh ya kebetulan dia tahu aja.” Untuk kekurangan cerita Kokuu… kalau saya daftarin satu-satu kayaknya bakalan panjang banget, jadi saya pass saja deh.

So yeah, intinya, a somewhat interesting crime drama bogged down by an emo supernatural action. Saya ga akan bilang anime ini jelek, pada akhirnya anime ini masih bernilai net positive untuk saya. Meski begitu, saya harus memperingatkan kalau cerita fantasinya cukup mengganggu untuk saya. Tapi kalau anda malah demen dengan cerita emo fantasi, yah, tunggu apalagi? Hahaha.

Oh dan musik ED-nya dimainkan oleh Marty Friedman. It’s pretty cool.

Fate/Grand Order

Etherlite

Sebenernya ini dapet minggu lalu dengan tiket bulanan, tapi sibuk jadi lupa share. Sekarang waktunya nabung quartz, karena ga tertarik dengan CBC.

Etherlite

Ini juga minggu lalu.

Senran Kagura Peach Beach Splash

bukan_randy

Karena biasanya gameplay game-game action buatan Tamsoft itu bisa dibilang sebagai “discount Platinum Games with extra emphasis on boobs & booties,” saya sempat mengira kalau gameplay PBS bakalan seperti versi lebih sederhana dari Vanquish, terutama karena memang ada jet-slide/dash dan evade juga.

Ternyata perbedaannya cukup jauh, terutama karena game ini sangat mengandalkan auto-aim. Karakter-karakter di game ini bergerak dengan cepat, terutama para playable character. Selain dash dan evade yang sudah disebut, karakter juga bisa melakukan jet-jump/fly tergantung senjata yang mereka pakai. Karena itu, menembak tanpa menggunakan auto-aim sangatlah sulit. Sejauh ini saya juga lebih menikmati memainkan PBS dengan menggunakan stik controller ketimbang mouse & keyboard, terutama karena mouse sensitivity-nya sangat rendah sekalipun sudah dipentokin di option.

Ini adalah game Senran Kagura yang paling saya sukai sejauh ini. Tiap HP berkurang setengah dari maksimal, karakter akan kebal untuk sekitar 5-7 detik dan bisa menyerang balik tanpa takut terkena damage. Awalnya saya kurang menyukai sistem ini karena memperlama time-to-kill playable character musuh. Begitu saya main lebih jauh, saya semakin menyukai fitur ini karena memberikan tantangan resiko dan variasi ke gameplaynya sehingga tidak repetitif. Sistem card & upgradenya juga membuat game ini sangat menyenangkan untuk di-grind, meski sayangnya membuat multiplayer menjadi unbalanced karena semua upgrade karakter, senjata, kartu, dan juga set kartu ikut terbawa ke multiplayer.

Omong-omong soal multiplayer, saat ini masih ada bug yang menyebabkan crash bila bertemu player yang mengatur kustomisasi karakternya dengan cara tertentu. Karena ini, sejauh ini saya masih belum sempat bermain online PVP. Saya sempat bermain survival co-op dengan beberapa teman saya. It was pretty fun, butuh sedikit koordinasi untuk bisa menyelesaikan stage-stage akhirnya.

Sekian JOI Spotlight minggu ini. Untuk spotlight kali ini saya akan mancing perkara dengan pertanyaan berikut: Menurut kalian siap girl of the season untuk musim dingin ini? Sampaikan lewat kolom komentar di bawah.

Header: Riyo