[Flashback Friday] Maoyuu Maou Yuusha

June 26, 2020 17:46
[Flashback Friday] Maoyuu Maou Yuusha

Selamat datang kembali dalam rubrik “Flashback Friday“. Setelah pekan sebelumnya absen dikarenakan berita eksklusif yang cukup membludak, kali ini saya berkesempatan lagi untuk menulis rubrik ini. Untuk edisi akhir bulan Juni ini, saya memilih serial karya kreator “Log Horizon” yang berjudul “Maoyuu Maou Yuusha“.

Maoyuu Maou Yuusha” merupakan serial novel debut dari kreator “Log Horizon“, Mamare Touno. Awalnya novel ini tampil di 2 channel hingga dilisensi oleh penerbit Enterbrain. Desain karakternya dibuat oleh mendiang Keinojou Mizutama, sementara Toi8 menjadi ilustrator sampul dan teksnya. Novel ini mulai dipublikasi oleh Enterbrain pada 29 Desember 2010. Novel ini kemudian berakhir di volume kelima yang diterbitkan pada 21 Januari 2012. Selain kelima volume tersebut, terdapat cerita sampingan (side story) sebanyak tiga volume.

Adaptasi manga Maoyuu Maou Yuusha” terbagi menjadi lima judul yang dimana masing-masing digambar oleh mangaka yang berbeda. Adaptasi manga dari cerita novelnya dengan judul “Maoyuu Maou Yuusha – ‘Kono Watashi no Mono Tonare, Yuusha yo’ ‘Kotowaru!“dibuat oleh Akira Ishida di majalah Comp Ace dari Mei 2011 hingga Agustus 2016 dengan jumlah 18 volume. Manga ini dianggap sebagai adaptasi resmi dari novelnya. Kemudian manga kedua berjudul “Maoyuu Maou Yuusha: Oka no Mukou e” dibuat oleh Hiro Touge dan serialiasinya berjalan di majalah Champion RED dari Mei 2011 hingga Agustus 2014 dengan jumlah delapan volume. Manga ketiga berjudul “Maoyuu Maou Yuusha” serialisasinya berjalan di majalah Famitsu Comic Clear dari Juni 2011 hingga November 2016. Manga keempat berjudul “Maoyuu 4-Koma: Muitemasen yo, Maou-sama!” dibuat oleh Ronchi Nanatsumu di situs Magi-Cu Comics dari Juni 2011 hingga Oktober 2014. Lalu yang terakhir, manga berjudul “Maoyuu Maou Yuusha Gaiden: Madoromi no Onna Mahōtsukai” berjalan di majalah Monthly Comic Sirius dan dibuat oleh Taiki Kawakami. Serialisasinya berjalan sejak November 2011 hingga Maret 2014 dengan jumlah tujuh volume. Manga tersebut berfokus pada karakter Onna Mahoutsukai.

Adaptasi animeMaoyuu Maou Yuusha” diproduksi oleh studio Arms (Gokukoku no Bryndhildr) dan tayang pada musim dingin tahun 2013. Total episodenya mencapai 12, ditambah dengan satu episode spesial. Takeo Takahashi (Spice & Wolf) berperan sebagai sutradara, sementara Naruhisa Arakawa (Kingdom) menjadi penyusun komposisi seri dan penulis skrip ceritanya. Hiroaki Karasu (Gokukoku no Brynhildr) dan Masashi Kudo (Bleach) menjadi desainer karakternya. Oricon mencatat penjualan blu-ray dan DVD-nya mencapai 3.514 keping dengan pendapatan kotor hingga 116,3 juta yen (15,4 milyar rupiah).

Baca juga: [Flashback Friday] Hanasaku Iroha

Sinopsis

15 tahun telah berlalu sejak peperangan antara manusia dengan iblis dimulai. Tak puas dengan progres yang lambat menuju Kerajaan Iblis, sang Pahlawan (Yuusha) meninggalkan rekan-rekannya untuk merangsek lebih cepat menuju kastil Ratu Iblis. Saat ia tiba di kediaman, Sang Pahlawan membuat penemuan yang mengejutkan: Tak hanya menemukan sang Ratu Iblis adalah wanita dengan kecantikan tiada tara, namun ia juga meminta pertolongan sang Pahlawan. Kebingungan dengan keadaan yang tiba-tiba berubah, sang Pahlawan menolak persekongkolan dirinya dengan musuhnya, dengan mengklaim bahwa perang dengan para iblis memaksa Negara Selatan terpecah.

Akan tetapi sang Ratu Iblis membantah, dengan berpendapat bahwa perang tak hanya menyatukan umat manusia namun juga membawa kekayaan dan kemakmuran kepada mereka, dengan memberikan bukti-bukti yang dapat mendukung klaimnya tersebut. Lebih jauh lagi, ia menjelaskan bahwa perang akan segera berakhir, suplai yang dikirim oleh Negara Pusat untuk menjamin keadaan Negara Selatan akan habis, dan akan meninggalkan ratusan hingga ribuan manusia kelaparan. Beruntungnya, Ratu Iblis menawarkan kepada Pahlawan sebuah cara untuk mengakhiri peperangan sambil membawa harapan baru tak hanya untuk Negara Selatan, namun juga seluruh dunia, walaupun ia membutuhkan bantuan untuk mencapai realita ini.

Akhirnya teryakinkan, sang Pahlawan setuju untuk bergabung dengan mantan lawannya dalam misi Ratu Iblis. Berjanji untuk tetap bersama saat keadaan sakit dan sehat, mereka pergi demi dunia manusia.

Karakter

Maou (CV: Ami Koshimizu)

Pemimpin dari kerajaan iblis yang juga seorang wanita yang sangat cantik. Maou biasa menggunakan gaun berwarna merah gelap, namun di waktu senggang terkadang menggunakan pakaian kasual. Tanduk di kepalanya hanyalah sebuah hiasan saja, yang tentunya juga mengejutkan sang Yuusha. Perempuan beraset besar ini juga memiliki keahlian dalam bidang ekonomi, terutama bisnis.

Yuusha (CV: Jun Fukuyama)

Salah satu pendekar dari kerajaan manusia yang awalnya berusaha menaklukan Maou, hingga bergabung dengannya demi mencapai tujuan baru. Yuusha juga dikenal dengan sebutan “Pahlawan” dan “Pendekar Putih” di kerajaan manusia. Tak hanya kemampuan dalam bertarung menggunakan senjata, Yuusha juga memiliki kemampuan sihir yang mumpuni. Setelah resmi menjadi partner Maou dalam misi terbarunya, Yuusha perlahan jatuh hati dengan mantan musuhnya ini.

Baca juga: [Flashback Friday] Dantalian no Shoka

Onna Kishi (CV: Miyuki Sawashiro)

Maoyuu Maou Yuusha

Pendekar perempuan dan juga rekan dari Yuusha saat berperang melawan iblis. Ia kemudian bereuni dengan Yuusha setelah berubah peran menjadi seorang pendeta. Awalnya tidak tinggal serumah dengan Yuusha dan Maou, wanita bergaya tomboy ini kemudian bergabung dalam harem Yuusha yang ia sendiri tak kira. Onna Kishi juga menjadi rival terbaru Maou demi mendapatkan hati sang Yuusha, walau ia sendiri tak menampik opsi menjadi istri kedua.

Maid Chou (CV: Chiwa Saito)

Maoyuu Maou Yuusha

Kepala pelayan dari kediaman Maou yang sudah menjadi teman sang ratu sejak kecil. Tak hanya mengurusi urusan di rumah, ia juga menjadi jenderal dari pasukan iblis. Hal yang paling mencolok darinya adalah cara bicaranya yang sangat frontal terhadap setiap orang. Ia melihat manusia sebagai serangga yang tak mandiri dan perlu diatur sebaik mungkin. Dibalik tajam lidahnya, Maid Chou punya rasa prihatin terhadap orang-orang kekurangan yang terdampak dari peperangan belasan tahun yang lalu.

Onna Mahoutsukai (CV: Misato Fukuen)

Salah satu rekan Yuusha dan Onna Kishi saat berperang dengan Kerajaan Iblis. Perempuan misterius ini memiliki tiga kepribadian yang sering bergantian menggunakan wujud aslinya saat ingin menyatakan sesuatu. Hal ini membuatnya terlihat aneh jika dilihat dari luar karena seperti berbicara sendiri. Kepribadian pertamanya adalah perempuan tukang tidur, yang kedua adalah perempuan bengis, dan ketiga adalah perempuan pendiam.

Rou Yumihei (CV: Banjou Ginga)

Maoyuu Maou Yuusha

Rekan dari Yuusha, Onna Kishi, dan Onna Mahoutsukai saat berperang dahulu. Selain Old-Archer, ia juga memiliki sebutan Butler dan Swordsman. Sebelum bergabung dalam kelompok Yuusha, ia merupakan anggota kelompok pahlawan predesor hingga seluruh anggotanya tewas. Yumihei sebelumnya juga berpesan bahwa ia tak akan membunuh seseorang yang memiliki ukuran dada lebih dari D-cup. Ya tentu saja, predikat mesum tak bisa terlepas darinya.

Tentunya masih banyak lagi karakter pendukung yang seharusnya bisa muncul dalam daftar ini. Beberapa karakter penting tersebut seperti Maid Ane (CV: Haruka Tomatsu), Maid Imouto (CV: Nao Touyama), Seinen Shounen (CV: Hiroshi Kamiya), dan Karyuu Koujo (CV: Shizuka Itou).

Impresi

Maoyuu Maou Yuusha

Mungkin dari kalian yang sudah menonton serial karya Isuna Hasekura, “Spice & Wolf” atau “Ookami to Koushinryou” akan merasa heran mengapa dua protagonis utama “Maoyuu Maou Yuusha” disuarakan oleh dua seiyuu yang sama dari serial tersebut. Nah, tak hanya kalian, saya pun juga. Entah apa alasan utama dari komite produksi anime-nya dan penerbit Enterbrain, namun jika melihat material cerita yang melibatkan kegiatan ekonomi, sosial, agrikultur, industri, hingga politik, memilih dua seiyuu tersebut untuk turun di proyek ini memang tak dianggap repetitif. Malah, saya pikir itu ide yang bagus untuk menaikan pamor adaptasinya. Ah iya, seiyuu ini sudah ditetapkan sejak tahun 2011, dua tahun sebelum penayangan anime-nya.

Baca juga: [Flashback Friday] Durarara!!

Bicara soal grafis, jujur saya awalnya pesimis karena anime-nya diproduksi oleh studio Arms. Saat tayang? Saya hanya bisa memohon maaf. Maafkan diri ini yang sudah berprasangka buruk terhadap studio satu ini, walau saya tak bisa nampik kekecewaan adaptasi Ikkitousen beberapa musim sebelumnya. Saya dapat mengatakan bahwa ini adalah adaptasi terbaik dari Arms dalam lingkup grafis sejak Elfen Lied. Hal yang paling memukau saya seperti detail animasi teleportasi Yuusha, latar belakang abad pertengahan pedesaan yang indah, pergerakan karakter yang tidak kaku, hingga pewarnaan kekuatan sihir yang tak seperti biasa Arms produksi. Meskipun ada beberapa bagian yang masih menggunakan 3D, namun porsinya tidak mengungguli animasi 2D yang dibuat para stafnya. 9/10 untuk itu.

Kekurangan adaptasi Maoyuu Maou Yuusha” terletak pada material percintaannya. Di episode pertama kita sudah disuguhkan dengan kemolekan dan kecantikan dari Maou yang juga membuat Yuusha hilang fokus seperti Jarno Trulli di Magny-Cours tahun 2004. Dalam hati, “Wah, mungkin saja material percintaannya dapat naik ke tangga yang lebih serius dari hanya seorang partner bisnis”. Yap, 12 episode tidak cukup untuk hal itu. Saya masih belum melanjutkan membaca novelnya setelah volume ketiga, sehingga saya bertanya-tanya, Apakah Maou bakal menikahi Yuusha? Apakah Onna Kishi juga ngikut dimadu? Apakah Onna Mahoutsukai juga ikut? Bagaimana dengan masa depan Negara Pusat dan Selatan? Selain itu, apakah para monster dan manusia dapat hidup bersama layaknya di kota perbatasan? Daripada mendapatkan musim kedua, OVA dengan format satu jam mungkin sudah cukup untuk menutup penasaran ini. Lagi, ini proyek udah hampir menyentuh 1 dasawarsa, sehingga cukup sulit untuk menunaikan permintaan kosong itu.

Baca juga: [Flashback Friday] Utawarerumono

Penutup

Sejujurnya ada keinginan untuk menembus rekor 2000 kata dalam artikel ini, namun saya pikir itu terlalu banyak untuk dibaca oleh kalian. Tak lupa juga saya berterima kasih kepada mendiang Keinojou Mizutama, ilustrator novel “Maoyuu Maou Yuusha” yang telah meninggalkan kita pada Desember 2014 akibat penyakit lama yang mendiang diderita. Saya memohon maaf jika ada informasi yang kurang dari penulisan ini, dan tentunya kalian bisa meninggalkan kritik dan saran di kolom komentar agar penulisan saya dan staf lainnya dapat menjadi lebih baik lagi. Seri apa yang akan dibahas berikutnya? Nantikan pembahasan serial “Sekirei” minggu depan! (atau malah dua minggu lagi).