[Flashback Friday] Yosuga no Sora: In Solitude, Where We Are Least Alone

August 7, 2020 20:04
[Flashback Friday] Yosuga no Sora: In Solitude, Where We Are Least Alone

Selamat hari Jum’at dan selamat datang kembali dalam rubrik Flashback Friday! Edisi kali ini saya akan membahas serial “Yosuga no Sora: In Solitude Where We Are Least Alone“, yang biasa juga dikenal dengan sebutan “Yosusora“. Bagi yang sudah mengikuti serial anime dari tahun 2010, mungkin kalian mengenali judul satu ini. Untuk itu langsung saja kita membahas serial satu ini.

Yosuga no Sora: In Solitude Where We Are Least Alone” merupakan novel visual yang dirilis Sphere pada 25 Desember 2008 untuk platform PC. Naoto Sakura (Boku no Mirai wa, Koi to Kakin to. ~Change To The Future~) menjadi sutradara novel visual ini. Seiri Asakura, Yukiji Tachikaze dan dibantu asisten Takuya Tanaka menjadi penulis skenarionya. Hiro Suzuhira dan Takashi Hashimoto menjadi desainer karakter dan artist CG-nya. Manack menggubah musik latar belakang, lagu pembuka dan penutupnya. Rita bawakan lagu pembuka “Michi no Saki, Sora no Mukou“, dan lagu penutup “Yoake no Prism“.

Adaptasi mangaYosuga no Sora” diluncurkan Takashi Mikaze di majalah Monthly Comp Ace pada Oktober 2009. Manga ini sempat ditangguhkan pada April 2010 demi mendukung penerbitan volume pertamanya. Setelah volume pertama diterbitkan Kadokawa Shoten pada 26 Mei, serialisasi manga ini kembali berjalan. Penangguhan kedua dilakukan pada September 2010, hal ini demi menyesuaikan cerita dari adaptasi anime-nya. Setelah itu, volume kedua manga-nya terbit pada 25 Desember 2010. Serialisasinya resmi berakhir pada terbitan majalah pada Januari 2011.

Yosuga no Sora

Adaptasi animeYosuga no Sora” diumumkan pada Mei 2010 dan direncanakan tayang pada Oktober 2010 dengan jumlah 12 episode. Anime ini menggunakan format rute masing-masing heroine utama, dengan tambahan rute Nogisaka Motoka pada bagian outro. Takeo Takahashi (Spice & Wolf) menjadi sutradara dan Arakawa Naruhisa (Maoyuu Maou Yuusha) menjadi penyusun komposisi serinya. Kanetoshi Kamimoto (Hidan no Aria) berperan sebagai kepala sutradara animasi dan desainer karakternya. Studio feel. (Oregairu Zoku & Kan) menggarap animasinya. Oricon mencatat bahwa blu-ray dan DVD animeYosuga no Sora” telah terjual hingga 9.116 salinan. Pendapatan kotor dari penjualan BD dan DVD ini mencapai 260,9 juta yen.

Sinopsis

Yosuga no Sora

Si kembar -Haruka dan Sora- kembali ke rumah kakeknya

Mereka mengunjungi rumah ini beberapa kali saat masih kecil dan masih mengingatnya. Beberapa waktu lalu, mereka kehilangan orang tuanya dalam kecelakan mobil dan mereka memutuskan untuk pindah dan hidup di rumah kakeknya…..Nao, teman lamanya, Ryouhei, teman sekelasnya, Akira, pendeta di kuil setempat, dan Kazuha, teman dekat Akira, menyambut mereka.

Tak ada yang berubah. Ingatan lama dan atmosfir sunyi menyembuhkan kesedihannya….Akan tetapi, kehidupan damainya perlahan berubah……Janji rahasia telah dibuat pada waktu lampau. Sebuah harta yang hilang. Sebuah alasan sesungguhnya dari mereka berpindah ke kota. Perasaan sesungguhnya. Cerita dimulai di bawah matahari musim panas.

Karakter

Kasugano Haruka (CV: Hiro Shimono dan Megumi Matsumoto (versi muda))

Yosuga no Sora

Kakak kembar dari Kasugano Sora. Haruka adalah pemuda yang jujur dan tenang yang tampak pasif di kehidupannya. Kehilangan kedua orangtuanya membuat hatinya hancur, dan kian terbebani dengan tanggungan keluarga bersama adik kembarnya. Hal ini membuatnya sering khawatir dengan keadaan Sora.

Kasugano Sora (CV: Hiroko Taguchi)

Yosuga no Sora

Salah satu heroine dari serial ini dan juga adik kembar dari Haruka. Ia terlahir dalam keadaan kesehatan yang lemah dan ini membuatnya sering dikhawatirkan oleh Haruka. Ia juga dikenal pemalas dan egois. Meskipun begitu, Sora memiliki keinginan untuk selalu bersama kakak kembarnya untuk tetap bahagia.

Amatsume Akira (CV: Kayo Sakata dan Megumi Matsumoto (versi muda))

Yosuga no Sora

Salah satu heroine yang dikenal dengan sikapnya yang energik dan periang. Selain menjadi siswi SMA, Akira juga seorang miko atau pendeta kuil yang tinggal sendirian di sebuah rumah dekat kuil tersebut. Ia memiliki ayah yang sama dengan Kazuha, namun dengan latar belakang yang berbeda. Karena tinggal sendirian di bukit, ia juga diasuh oleh seorang wali yang juga pemilik toko, Yahiro Ifukube. Akira mengungkap dirinya menyukai permainan anal.

Migiwa Kazuha (CV: Ryouko Ono)

Yosuga no Sora

Heroine lainnya yang juga anak dari pebisnis dan dipandang seperti putri raja di desa. Gadis berambut hitam panjang ini juga dikenal dengan ketelitian serta ketajaman pikirannya. Ia juga mahir dalam memainkan biola. Dikarenakan latar belakang keluarga, Kazuha selalu khawatir terhadap keadaan Akira yang dirasa dikucilkan keluarganya.

Yorihime Nao (CV: Yuka Inokuchi)

Yosuga no Sora

Teman masa kecil dari Haruka dan juga heroine dari serial ini. Gadis berkacamata ini tinggal di dekat dengan kediaman Kasugano. Di sekolah, ia dikenal sebagai siswi jenius yang juga perenang yang handal. Insiden pelecehan seksual musim panas beberapa waktu silam membuat hubungan Nao dengan Sora kian jauh.

Ifukube Yahiro (CV: Ryouko Tanaka)

Karakter pendukung di serial ini yang juga dikenal sebagai pemilik toko permen dan juga teman dekat dari Motoka. Yahiro secara tak resmi juga menjadi pengasuh atau wali dari Akira, namun ia harus menyembunyikan perannya ini dari Akira. Masa lalu Yahiro dipenuhi dengan kegagalan cinta, janji yang terlupakan, dan impian yang hancur.

Nakazato Ryouhei (CV: Takurou Nakakuni)

Pemeran pendukung yang juga sahabat dekat dari Haruka. Ryouhei sangat bersikeras untuk memperbaiki hubungan Haruka dengan Nao yang sempat menjauh akibat insiden beberapa tahun lalu. Wingman yang sportif, namun juga dikenal juga dengan usahanya untuk menggoda Sora.

Kuranaga Kozue (CV: Yukari Minegishi)

Yosuga no Sora

Ketua kelas yang awalnya jatuh cinta dalam pandangan pertama kepada Haruka. Dikenal pemalu dan tendensi dandere-nya, Kozue juga memiliki mode delusional dimana ia berfantasi tentang Haruka. Ia berusaha untuk menjadi orang yang mandiri dan ingin tinggal di kota daripada di pedesaan.

Nogisaka Motoka (CV: Tae Okajima)

Motoka dikenal sebagai maid atau asisten rumah tangga dari Keluarga Migiwa. Ia mudah mabuk walau hanya meneguk segelas minuman beralkohol. Saat mabuk, ia menunjukan sisi yang paling berbahaya dari karakter lain di seri ini. Motoka memiliki rute bonus di anime-nya, tepatnya di bagian outro. Kreator seri ini mencatat bahwa Motoka memiliki tingkatan libido tertinggi dari karakter lainnya.

Impresi

Apa yang membuat “Yosuga no Sora” dianggap sebagai bom di akhir tahun 2010? Inses? Adegan dewasa? Detail yang memanjakan mata? Bukan. Tapi karena staf produksi anime dan staf novel visualnya yang sengaja mengerjai para penonton dan pembaca novel visualnya disini. Mereka sengaja membuat sebuah rute bernama “Omake Bonus Feature” yang berfokus pada maid milik Keluarga Migiwa, Motoka Nogisaka. Tentunya saya tak perlu jelaskan apa isi rute ini. Tak seperti heroine lain yang dapat menyatu garis waktunya, rute Motoka harus berdiri sendiri dalam satu segmen. Namun dari semua itu, perhatian utama dari adaptasi ini adalah akhir rute Sora yang membuat penonton bereaksi “yikes” atau “Imouto is the best!“.

Saya tak mau duduk di salah satu kubu disini, karena menghabiskan 40-50 jam untuk membaca novel visualnya sendiri membuat saya mengambil kesimpulan, “All heroine is good. Balanced and unique“. Mengingatkan diri dengan nilai dan norma? Untuk medium hiburan semacam ini, saya pikir kalian perlu melepas otak kalian terlebih dahulu sebelum menonton atau membacanya. Sungguh, reaksi jijik itu hanyalah fase awal. Namun demi kenyamanan diri sendiri di masa depan, semoga kalian berhenti di fase tersebut.

Untuk ukuran anime yang tayang di tahun 2010, saya takjub dengan pengerjaan kualitas animasinya. Dari sekian judul novel visual yang diadaptasi oleh studio feel, “Yosuga no Sora” menurut saya menjadi adaptasi paling baik kualitas animasi, penyusunan skrip, apalagi musiknya. “Ah rating-nya jelek“. Rating? Buat apa melihat rating? Ini soal kepuasan personal dari menikmati suatu tontonan, sehingga sudah dipastikan tiap orang punya impresi berbeda. Tak lupa juga dengan penjualan BD dan DVD-nya yang hampir menembus angka 10.000 salinan. Untuk pencapaian ini, saya pikir sudah melebihi target mereka. Saya ulangi, ini mungkin sudah melebihi target komite produksinya.

Ngomong-ngomong, studio feel sebelumnya juga mengadaptasi anime dari novel visual seperti “Da Capo“, “Otoboku“, “Fortune Arterial“, “Ushinawareta Mirai 0 Motomete“,”Island“, dan “YU-NO“. Bagi kalian yang belum menonton adaptasi anime-nya, saya harap kalian melihat dulu format rute penayangannya di bawah ini:

  • Rute Kazuha: Episode 1, 2, 3, 4
  • Rute Akira: Episode 1, 2, 5, 6
  • Rute Nao: Episode 1, 7, 8, 9
  • Rute Sora: Episode 1, 7, 11, 12
  • Rute Motoka: Episode 1-12 di bagian akhir

Baiklah mungkin itu saja yang bisa saya bahas dari serial legendaris dari dekade lalu ini. Saya memiliki rencana untuk membahas serial anime yang tayang pada 2000-2005. Namun saya butuh rekomendasi lebih, sehingga saya memohon rekomendasi dari kalian ya para pembaca JOI. Silahkan berikan saran dan komentar di kolom di bawah ya! Sampai jumpa di edisi berikutnya!