[Waifu Wednesday] Jun Nagase

Welcome back again in Waifu Wednesday! Kali ini saya kembali lagi untuk mengisi pekan ini dan memilih karakter Jun Nagase. Karakter ini berasal dari manga karya Tamiki Wakaki, “Kami nomi zo Shiru Sekai” yang juga telah mendapatkan adaptasi anime sebanyak tiga musim. Untuk itu, mari mengenal lebih jauh dengan waifu satu ini.

Jun Nagase adalah seorang mahasiswi di Universitas Narusawa yang juga sempat menjalani praktek mengajar di SMA Privat Maijima dimana sang protagonis Keima Katsuragi bersekolah. Nagase sendiri juga merupakan alumni di sekolah ini. Ia juga terkadang bekerja paruh waktu di toko kelontong. Saat mengajar, ia sudah berusia 21 tahun. Calon guru profesional ini berulang tahun di setiap 18 Juli.

Nagase memiliki rambut berwarna hitam panjang yang biasa di ikat di bagian belakangnya. Namun di video promosi anime musim keduanya dahulu, warnanya tampak kecoklatan daripada hitam. Menurut Wakaki di manga-nya, tiga ukuran yang dimiliki Nagase adalah 88-59-85. Ia juga memiliki tinggi 162 cm dengan berat badan 49 kg. Selain menggunakan kemeja putih dan rok pendek, ia juga terkadang menggunakan pakaian kasual jika berada di luar sekolah. Aki Toyosaki menjadi seiyuu-nya.

Baca juga: [Waifu Wednesday] Asuka Sora

Lalu bagaimana dengan trait yang mungkin bisa menarik perhatian kalian? Berikut beberapa poin yang bisa dipertimbangkan:

+ Wrestling Mania

Jun Nagase sebenarnya kurang menyukai olahraga beladiri, namun tidak untuk olahraga satu ini. Gulat jadi bagian dari proses pembentukan karakternya sejak masih bersekolah. Jumbo adalah pegulat yang menjadi inspirasinya, yang juga selalu ia sebutkan saat berkenalan dengan orang lain. Meskipun sering menyatakan diri sebagai fans berat dari gulat, ia terkadang harus menyembunyikan diri jika berhadapan kembali dengan mantan siswanya.

Nagase sering menonton Jumbo saat rehat mengajar atau berkuliah. Ia biasanya menonton video-video dari pegulat ini lewat ponsel pintarnya. Namun terkadang ia juga menonton langsung di lokasi pertandingan. Ia terinspirasi dengan kerja keras dari pegulat itu dalam menggapai impiannya.

+ Nee-san Type

Well, poin ini juga mengumpulkan para manusia-manusia yang sudah terjerumus pada lubang kakak perempuan atau perempuan yang lebih tua (please don’t read it literally). Nagase memang bisa saja lebih muda dari kalian, namun sikapnya sudah menunjukan bahwa dirinya punya kriteria nee-san. Caring, endearing, apa lagi yang perlu disebutkan silahkan ditulis di kolom komentar.

Namun di satu sisi lain menunjukan satu hal bahwa ia tak menyadari sifat ini. Hal ini dikarenakan perhatian yang ia bangun terhadap orang lain tak lain dikarenakan rasa penasaran akan memecahkan persoalan kepada orang tersebut. Hal ini akan dibahas sedikit lebih jauh di poin negatifnya.

+ Sporty

Nagase bukanlah siswi yang pasif saat masih bersekolah, karena ia aktif dalam ekstrakurikuler terutama olahraga. Ia sempat bergabung dengan tim basket SMA dan disana ia pertama kali kenal dengan Nikaido, seniornya yang kini mengajar di SMA tersebut. Setelah tahun pertama menjadi anggota, ia kemudian ditunjuk sebagai presiden klub basket sekolah. Namun karena “sesuatu”, klub basket ini bubar di tengah jalan.

Selain basket, perempuan yang memiliki golongan darah AB ini juga mahir bermain sepak bola. Mungkin ada olahraga lain yang cukup ia gemari selain kedua cabang tadi. Who knows more than Tamiki Wakaki?

+ Aki Toyosaki

 

Terkadang saya tak menyadari bahwa Aki Toyosaki yang menjadi seiyuu guru satu ini. Mungkin karena karakter lain yang diperankan Toyosaki yang membuat saya lupa terkait jangkauan suaranya. Namun dari semua itu, saya menikmati lagu yang ia bawakan pada album Character Song pada musim kedua anime-nya. Memang tak perlu diperdebatkan kualitas seiyuu papan atas satu ini!

– Persistent

Idealisme yang menjadi masalah utama pada diri Nagase sudah ia sadari sejak berada di klub basket. Pasalnya saat itu dirinya menargetkan prestasi tertinggi untuk klubnya dan mendorong koleganya untuk berlatih lebih keras lagi. Namun, usaha ini bisa dianggap “backfire” karena rekan-rekannya tak mau mendorong diri lebih jauh lagi seperti yang diinginkan Nagase. Alhasil mereka keluar dari klub basket dan meninggalkannya dalam keadaan menyesal.

Namun sayangnya masalah ini cukup mencederai mental Nagase hingga bertemu Keima. Nikaido yang juga kenal dekat sejak satu klub tak bisa berbuat apa-apa untuk mengoreksi upaya yang dilakukan adik tingkatnya. Memang harus pelan-pelan untuk menyarankan sesuatu kepada dirinya.

– Impulsive and Narrow Minded

Satu hal yang sulit untuk dimengerti oleh heroine satu ini adalah perhitungan matang untuk melihat dampak dari tindakannya. Ia sering kali melakukan suatu hal yang dianggap berlebihan untuk memuluskan niatnya, tanpa memperhatikan dampak dari proses usaha tersebut. Seperti saat ia berusaha mendekati Keima untuk membuatnya tertarik dengan belajar, hingga membeli PSP yang sama dengannya. Jika kalian membaca hingga bagian cerita tambahan manga-nya, keadaan finansial Nagase cukup mengkhawatirkan pasca membeli PSP tersebut. Ia tak menyadari uang yang ia rogoh dari koceknya untuk membeli barang tersebut benar-benar berdampak buruk kepadanya.

Satu hal lagi yang mungkin juga dikesalkan oleh teman-temannya adalah pemikirannya yang sempit. Ia lebih mengutamakan perspektif dari dirinya sendiri tanpa mempedulikan perspektif lain dalam memutuskan sesuatu. Seperti mengibaratkan pola pikirnya layaknya buku paket mata pelajaran, dimana segala langkah-langkah sudah ditentukan dan tanpa mengindahkan sudut pandang yang lebih luas dari masing-masing kasus. Alhasil kegagalannya di klub basket membuatnya kecewa hingga saat ini. Walau ia sendiri masih keras kepala dengan idealismenya.

Paling enggak ia punya inisiatif

Baca juga: [Waifu Wednesday] Shiomiya Shiori

Demikian berakhirnya Waifu Wednesday edisi Jun Nagase dari serial “Kami nomi zo Shiru Sekai“. Ada banyak hal yang bisa dieksplorasi dari karakter satu ini, namun tentunya saya memilih untuk mengambil garis besarnya saja. Adapun jika kalian ingin memberikan poin-poin tambahan dapat ditumpahkan di kolom komentar.

Untuk berikutnya, saya akan serahkan kepada staf lain yang mungkin bakal mengisi slot ini minggu depan. Terima kasih dan sampai jumpa!

Sorry. No data so far.