[Manga Spotlight] Dandadan

March 31, 2022 17:20
[Manga Spotlight] Dandadan

Lama tidak jumpa! Senang bisa balik nulis lagi di sini. Di Manga Spotlight edisi kali ini saya bakal bahas salah satu manga yang sedang naik daun sekali popularitasnya, karena selalu memberi sesuatu yang menarik tiap minggunya. Kemungkinan besar manga ini pasti pernah lewat di timeline sosial mediamu, minimal sekali deh. Manga dari mantan asisten Tatsuki Fujimoto & Yuji Kaku yang berjudul, Dandadan!

Dikutip dari Manga Plus, Dandadan bercerita tentang “Takakura, seorang otaku UMA, Alien, & sejenisnya yang tidak percaya hantu, dan Ayase, seorang gadis yang tidak percaya dengan alien. Keduanya ingin membuktikan kalau mereka lebih benar, dan keduanya malah terlibat dengan hal-hal paranormal tersebut!” Mereka malah jadi harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah paranormal ini. Dalam kasus ini, merebut kembali “organ pisang” Takakura.

Dandadan diserialisasikan secara digital di situs dan aplikasi Jump+. Bab pertama dirilis pertama kali pada 6 April 2021, dan sudah mempunyai 50 bab + 1 bab spesial di Shonen Jump saat tulisan ini ditulis. Manga ini juga sudah dirilis secara global di aplikasi dan situs Manga Plus dari Shueisha. Karena Manga Plus juga saya jadi bisa baca manga ini, terima kasih Manga Plus. Oke, langsung mari kita masuk ke pembahasan manganya.

Bukan Sekadar Numpang Nama Saja

Awal saya mau baca manga ini, sebenarnya saya tidak mau masang ekspetasi terlalu tinggi sama seri ini. Ada kalanya saya sadar kalau terlalu overhype sama seri ini, padahal belum baca sama sekali dan hanya baca kesan dari pembaca Jepang. Soalnya waktu itu Dandadan belum dirilis secara global oleh Manga Plus, baru rilis Jepang saja dulu. Saya hype banget karena mangakanya pernah dan sering nongkrong bareng Tatsuki Fujimoto, si pengarang Chainsaw Man itu. Terus nyatanya waktu baca, Dandadan memang sebagus itu untuk diantisipasi!

Dandadan Manga Spotlight

Ilustrasi dari Yukinobu Tatsu sebagai ucapan terima kasih atas dukungan Tatsuki Fujimoto dan Yuji Kaku di awal serialisasi

Tapi memang terlihat jelas Tatsuki Fujimoto dan Shihei Lin jadi pengaruh besar untuk serilisasi manga ini. Dari cara dunianya dibikin, adegan aksinya yang tidak banyak omong, dan cara membuat kegilaan dalam cerita kelihatan banget ada pengaruh dari jadi asistennya. Uniknya, walau saling mendukung sama lain, mereka juga mengganggap satu sama lain sebagai rival agar termotivasi dalam membuat karya yang bagus. Saya butuh circle kayak gini.

Ditambah Shihei Lin, editornya yang juga editor dari Tatsuki Fujimoto, Yuji Kaku (mantan), Tatsuya Endo, dan banyak lagi. Dia selalu memberikan kebebasan kreatif kepada rekan kerjanya, memastikan rekannya itu senang dengan apa yang dia buat, tapi dia juga selalu menjaga keterbacaan dan kerealistisan manga yang dia sunting. Walau beberapa panel lolos juga sih salah gambar, lelah juga kayaknya ya, banyak judul yang sedang dia sunting. Di antaranya Dandadan ini dan Spy x Family yang paling terkenal. Apalagi dia sekarang juga merangkap sebagai wakil kepala redaksi Jump+.

Dari Fans, Oleh Fans, Untuk Fans

Masih ada sangkut pautnya dengan Tatsuki Fujimoto, manga ini juga dibuat atas dasar fans. Bukan rahasia lagi kalau Tatsuki Fujimoto sering memasukan referensi seri anime, manga, film, hingga musik ke karyanya atas dasar homage atau bahkan hingga terinspirasi. Begitu juga dengan Yukinobu Tatsu, hal ini sering juga dilakukan olehnya.

Jika Tatsuki Fujimoto selera filmnya internasional, selera Yukinobu Tatsu ini sangat Jejepangan sekali. Tapi eksekusinya mirip, Yukinobu Tatsu beneran sambil nge-fanboy untuk membuat manga ini. Contohnya, heroine-nya dibikin idolain aktor film jadul, Ken Takakura, yang juga merupakan nama karakter utama seri ini, ada karakter yang suka nyanyi lagu tema anime, ada juga karakter di sini yang suka ngakak nonton drama tv Jepang.

Banyak juga desain alien dari seri ini yang terinspirasi dari tokusatsu, terutama monster dari Ultraman Series. Tapi bukan berarti mereka jiplak mentok lho ya, cara seri ini membuat karakter mereka tetap original tuh bagus sekali. Memberikan kesan baru dengan menggabungkan elemen lain yang masih seputar referensi pop kultur juga. Yang pasti modifikasi Dandadan ini niat banget, bukan sekadar, “aku suka karakter ini, aku masukin ah ke seriku!”, terus dimodifikasinya minim, tidak ditambah elemen baru, dan akhirnya malah jadi kayak versi rip-off karakter yang disuka tadi.

Pernah nggak lihat monster yang mirip Alien Baltan terus nyanyi lagunya ABBA sama lagu iklan minuman energi? Nah, ini dia!

Kengerian, Kisah Asmara, Kekonyolan, Aksi, Semuanya Mereka Punya!

Cara mereka mengpromosikan manga ini juga tepat sekali, karena semuanya memang ada di manga ini. Ceritanya itu simpel banget, konyol, & baca ini tuh beneran tidak harus punya big brain banget lah. Yang pasti bukan cerita yang harus dibuatkan teori-teori atau sejenisnya untuk dinikmati. Ceritanya beneran berfokus ke bocah laki-laki yang kemaluannya atau di sini disebut “organ pisang”, diincar oleh banyak musuhnya. Sampai saat tulisan ini dirilis pun ceritanya masih berputar seputar organ pisang tadi, terdengar konyol memang, tapi itu lah penggerak plot seri ini.

Big brain moment sih ada, tapi bukan yang edgy gitu lho. Bukan kayak, “Ahh sesuai dengan keikaku (keikaku artinya rencana)” terus ketawa cengegesan. Tapi beneran big braint moment yang keren tapi konyol gitu lho untuk dibaca, sekaligus bisa bikin pembacanya kegirangan. Saya kegirangan banget sama penyelesain akhir di arc terbaru waktu bahasan ini diketik, yang dari baca tiduran jadi sampai loncat berdiri lho.

Dicampur dengan kengerian, kisah asmara, dan aksi, manga ini berasa jadi rujak yang enak banget. Dicampur semua, tapi rasanya masih dapat semua dan eksekusinya baik banget. Contoh, ada 1 bab yang UwU banget di awal, tapi di akhir bisa ditutup dengan panel paling mengerikan dari apapun, dan itu perasaannya itu masih dapat banget. Walau bukan jadi bahan promosinya, tapi haru atau menyentuh hati sebenarnya juga menjadi salah satu perasaan kuat dari seri ini. Dandadan ini selalu berhasil memberikan ketidakterdugaan di setiap minggunya.

Kok Bisa Ini Manga Rilis Mingguan!?

Dandadan Manga Spotlight

Betul, manga ini rilis mingguan, setiap minggu ada bab baru yang dirilis di hari Senin malam waktu Indonesia. Lebih hebatnya, Yukinobu Tatsu ini hampir tidak pernah mengambil rehat atau break, bahkan hari libur nasional pun masih rilis bab baru, tidak seperti majalah cetak yang mengambil libur. Gilanya lagi, pernah sekali membuat 2 bab dalam satu minggu, yang rilis di 2 tempat yang berbeda. Satu merupakan bab terbaru yang rilis di Jump+, dan satu lagi adalah one-shot spesial yang dirilis di majalah mingguan Shonen Jump. Bonus ilustrasi untuk pembelian toko juga jalan terus setiap jilid, tapi kualitasnya masih tetap terjaga! Sejauh ini, dia sudah merilis 52 bab dan hanya pernah 2 kali rehat setahu saya.

Setiap minggunya Dandadan selalu memberikan gambar apik nan megah untuk muncul di layar monitor kamu. Yukinobu Tatsu ini suka banget bikin spread page, dan dia lebih membuat Dandadan untuk dinikmati lewat gambar dibanding tulisan, ini salah satu alasan terbesar saya betah sekali mengikuti serialisasinya. Adegan aksi yang ditawarkan di sini tidak banyak omong, langsung action saja, duar!

Setiap panelnya betul-betul bagus buat dilihat, koreografi pertarungannya juga bukan sekadar garis-garis seakan gerakan mereka begitu cepat makanya kita tidak bisa melihat. Koreografinya beneran adegan bertarung yang bisa kita lihat dengan jelas. Seakan kita sedang disuguhkan keyframe sebuah adegan animasi. Tapi bukan berarti art-nya sempurna tiada celah, kadang mereka juga lupa menggambar detil kecil pada gambarnya seperti gelang yang tadinya ada, jadi tidak ada di halaman selanjutnya, terus ada lagi, atau sejenisnya. Mungkin ini yang jadi efek samping serialiasi mingguan nonstop.

The Gang

Balik lagi soal karakter, interaksi karakternya juga menarik banget. Beneran interaksi remaja pada umumnya, tidak coba sok jadi “gw banget” atau sejenisnya. Canggung, konyol, kocak, ketidakjelasannya, semuanya berasa banget. Love comedy juga merupakan salah satu tema terbesar Dandadan, jadi kamu yang mengharapkan interaksi gemes di sini pasti puas banget. Memang ada juga karakter yang sedikit cringe, tapi masih batas wajar lah, toh dianya ganteng juga. Orang ganteng mah bebas mau ngapain juga tetap masih ganteng.

Manga Spotlight Dandadan

Sejauh ini, di setiap arc Dandadan selalu punya addition baru ke tim mereka. Cara mereka mengenalkan karakter baru tuh epik banget. Contoh karakter nih yak, mereka punya karakter yang fungsinya jadi deus ex machina berjalan, tapi belum tentu dia nguntungin tim protagonis, bisa saja antagonisnya yang diuntungkan. Kegunaan masing-masing karakter juga cocok banget. Jadi nggak setiap arc semua karakter harus muncul, tapi memang karakter yang dibutuhin saja yang masuk. Terus di ujung arc, ada momen khusus mereka bakal muncul lagi buat nunjukkin betapa besar timnya berkembang dan saya suka banget momen itu.

Verdict: Jadi, Ini Hanya Sekadar Chainsaw Man Part 2?

Karena yang baru kita tahu kalau Chainsaw Man part 2 bakal fokus Denji masuk sekolah, mungkin Dandadan ini bisa jadi gambaran awal gimana cerita Chainsaw Man kalau masuk sekolah. Elemen kejutnya setiap minggu, aksinya yang tidak banyak omong, dan cara Yukinobu Tatsu membuat karya sambil nge-fanboy itu mirip banget sama gaya Tatsuki Fujimoto. Bagaimana plotnya terus berjalan padahal punya big goals yang tidak besar-besar banget juga.

Tapi, bukan berarti ini beneran cuman Chainsaw Man versi ringan. Karena pesonanya sendiri sedikit beda, kalau Chainsaw Man ini membuat apa masalah yang berat banget jadi simpel karena pola pikir karakter utamanya, Dandadan malah kebalikannya. Mereka sanggup membuat masalah aneh dan konyol seperti merebut kembali alat kelamin, terhubung menjadi masalah paranormal berat yang mungkin ujung-ujungnya menyangkut keselamatan dunia.

Akhir kata, Dandadan bukanlah manga yang sempurna dengan segala kekurangannya yang masih ada. Tapi satu yang pasti, ini adalah salah satu manga terajaib yang pernah saya baca.

Dandadan bisa dibaca secara resmi dan gratis di aplikasi dan situs Manga Plus dari Shueisha. Bahasa yang tersedia baru bahasa Inggris, Thailand, dan Spanyol, semoga saja ke depannya bahasa Indonesia juga akan ditambahkan. Makanya ayo dibaca di Manga Plus! Mereka mengdata kok negara mana saja yang membaca Manga Plus.

Saya sih tidak yakin kita bisa dapat edisi cetak bahasa Indonesia. di Amerika sendiri manga ini tidak bisa dirilis di aplikasi Shonen Jump dari VIZ, dan hanya tersedia di situsnya saja karena konten vulgarnya. Lebih ke bahasanya sih sebenarnya, gamblang banget. Untuk edisi cetak Inggris sudah diumumkan, akan rilis musim gugur tahun ini.

Bahasan mingguan Dandadan juga bisa dibaca di JOI Spotlight setiap minggunya!

Sorry. No data so far.