[Waifu Wednesday] Saria

Selamat sore/malam sesuai dengan tempat kalian berada. Kembali lagi dengan Waifu Wednesday yang nampaknya libur berminggu-minggu sejak terakhir kali naik. Sebenarnya saya bingung untuk menulis apa untuk edisi minggu ini. Namun setelah melihat banyak inspirasi, saya memutuskan untuk membahas salah satu karakter ternama dari game Arknights yaitu Saria (Chen Yanyi dalam Mandarin).

Saria, perempuan dari ras Vouivre adalah salah satu operator dari Rhodes Island yang juga mantan peniliti dan direktur di Rhine Lab Defense Division. Pengalamannya di lapangan juga sudah mencapai lima tahun. Lahir di Columbia, ia berulang tahun pada setiap tanggal 23 April. Jika menaksir dari pengalaman dan keadaannya saat ini, Saria berada di kisaran umur 20-30 tahun.

Operator yang diklasifikasikan sebagai Defender ini memiliki rambut panjang berwarna perak dengan poni yang menutupi dahinya. Ia menggunakan atasan baju laboratorium dengan rok panjang di E1, dan kemudian berubah menjadi gaun yang menutupi hingga pahanya dengan jaket bening. Kulitnya putih, perawakan bongsor dengan tinggi 174 cm dan lebih pendek 3 cm dari Fitra Eri.

NoriZC adalah desainer karakter dan ilustrator untuk Saria. Sementara seiyuu-nya adalah Yuka Iguchi, sama seperti Hibiscus. Ia juga memiliki dua skin lain yang bisa dibeli di toko outfit.

Lalu bagaimana dengan ulasan kelebihan dan kekurangan Saria? Ini dia beberapa poin pentingnya:

+ Could be a Great Daddy/Mommy

Inside joke yang sering digunakan dan kini mungkin sudah menjadi informasi umum adalah Saria sebagai seorang daddy bagi Ifrit. Namun dalam versi canon-nya, Saria sendiri tak bisa bercengkrama dengan Ifrit secara langsung. Melihat betapa protektifnya Silence terhadap Ifrit, serta prasangka Silence bahwa Saria punya tujuan khusus saat mendekati Ifrit membuat jarak keduanya kian jauh.

Namun walau terhalang oleh jarak, Saria sering kali menitipkan pesan ke karyawan Rhodes Island lain termasuk Kal’tsit atau Doctor sendiri untuk selalu menjaga dan memantau Ifrit. Dalam pikirannya, Ifrit akan menjadi penyebab insiden parah jika tak bisa dikendalikan. Layaknya mitigasi bencana, perempuan dari ras Vouivre ini juga secara dini mempersiapkan yang terburuk jika insiden yang ia kira benar-benar terjadi.

– Political Issue

Saria tidak keluar dari Rhine Lab secara baik-baik sebelum bergabung dengan Rhodes Island. Operator bersuara tegas ini memiliki anggapan bahwa terdapat hal buruk yang disembunyikan manajemen R.L. darinya, dari Silence, begitu juga Ifrit. Meski begitu, Rhodes Island masih mau bekerjasama dengan R.L. untuk penelitian berikutnya namun bersyarat bagi kedua belah pihak.

Ia sendiri diperingatkan Kal’tsit untuk mengesampingkan konfliknya dengan manajemen atas R.L dan secara personal dengan Silence agar kerjasama Rhodes Island dan tempat kerjanya dahulu tetap berjalan. Meskipun begitu, dari sisi Rhodes Island mereka juga mempersiapkan rencana jika hal terburuk terjadi seperti yang Saria sarankan.

“Semua hal terikat dengan evolusi oleh hukum alam. Namun Rhine Lab mencoba mengubah itu; bahkan mencoba untuk mengambil control. Betapa bodoh rencana itu…”, Saria dalam satu voiceline-nya.

+ Actually Untouchable

Hal yang mengherankan dari Saria adalah kemampuannya yang sebenarnya lebih besar dari sekedar sebagai tim medis atau operator Defender. Jika melihat basic attack dan skill Saria, ia biasa menggunakan perisainya sebagai staff untuk menahan serta menyerang musuh. Sementara jarum suntik yang ia bawa berguna untuk memulihkan dirinya dan operator lain di dekatnya. Namun kekuatan lain tersimpan di tangan dan kakinya yang layaknya batu gua. Saria sendiri menyadari bahwa ia memiliki kemampuan bela diri yang memukau, seperti saat event Mansfield Break.

Namun ia sendiri menahan kemampuan ini demi memfokuskan untuk bertahan dan membantu memulihkan koleganya di lapangan. Seolah, “Gue sih mau aja turun jadi brawler, tapi gue gak bisa mulihin temen yang lain kalo jadi itu”. Soal penggunaan kemampuan, Saria juga lebih memilih untuk menggunakan kemampuan terbaiknya jika ada alasan terbaik, dan bukan serta merta menggunakannya tanpa objektif yang remeh.

+/- Strict from Past Experience

Dari perangai dan cara ia berbicara, Saria ini memang mirip dengan pemimpin di militer/kepolisian. Secara awam kita melihatnya sedemekian, namun secara teknis tidaklah 100% benar. Masa lalu Saria ia habiskan dengan ayahnya yang tidak memberinya perhatian layaknya anak-anak lain. Namun ayahnya sering memperingatkan Saria untuk menjadi perempuan yang kuat dengan membalas orang yang mem-bully-nya. Nampaknya tradisi keras sejak dini sudah mandarah daging bagi ras Vouivre, seperti yang Toddifons alami kala waktu kecil.

Disiplin adalah satu senjata andalan Saria kala menghadapi orang-orang yang melakukan tindakan ceroboh, sulit diatur, dan diskriminatif. Ia sendiri sering membantu Doctor untuk menciptakan ketertiban di dalam R.I. dan juga mengingatkan Doctor untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya agar bisa beristirahat. Hal yang masih sulit ia tangani disini selain ifrit adalah hubungannya dengan Silence.

+ Yuka Iguchi

Woiyadong, section ini adalah kewajiban bagi saya di setiap edisi. Yuka Iguchi, familiar kan? “Platinum Disco”, Mea, Index, Myne, Crusch, Astarte, Kaga, Cowgirl, Limalisha dan masih banyak lagi. Selain mengisi suara perempuan dengan suara agak kenakak-kanakan, ia juga ahlinya dalam suara perempuan dewasa. Kaga (yang Kantai Collection, bukan Azur Lane atau franchise lain) jadi salah satu karakter yang ia perankan dengan tone yang mirip dengan Saria. Nama lain seperti Crusch dari Re:Zero dan Limalisha dari Madan no Ou jadi contoh lain yang mirip suaranya dengan Saria.

Iguchi juga aktif sebagai penyanyi anison dan hampir tiap tahun sejak tahun 2007 selalu mendapat proyek lagu. Kalian bisa bercengkrama dengan seiyuu kelahiran 1988 ini di Twitter: https://twitter.com/yukachiofficial atau instagram: https://www.instagram.com/ooo31_iguchiyuka_31ooo/

Pesan untuk HG: KAPAN MUELSYSE JADI OPERATOR?

Lima poin terasa sedikit, namun kalau ditambahin ini artikel bisa nimbus 1.100 kata hahaha. Untuk itu, saya sudahi disini saja. Kalian bisa menambahkan versi kalian di kolom komentar, begitu juga kalau kalian ingin mengkoreksi tulisan ini. Tak lupa juga untuk mengunjungi beberapa artikel yang baru-baru ini naik di Jurnal Otaku Indonesia ya!

Sampai jumpa di edisi berikutnya! Request? Silahkan di kolom komentar!