[Waifu Wednesday] Kawasegawa Eiko

Selamat datang kembali dalam rubrik kesayangan kita, Waifu Wednesday. Tidak terasa kita sudah mendekati penghujung akhir tahun 2022. Anime musim panas sudah menamatkan serialisasinya, digantikan oleh tontonan baru di musim gugur. Sebelum kita melangkah jauh ke depan membahas Makima dan waifu musim gugur lainnya, marilah kita tarik waktu sejenak, mundur satu tahun ke tahun 2021. Ada satu anime belum lama ini saya tonton penayangan ulangnya di Animax Asia, dan itulah Bokutachi no Remake.

Bokutachi no Remake atau Remake Our Life (disingkat Bokurema) adalah anime buatan studio Feel yang ditayangkan sebanyak 12 episode di periode musim panas 2021. Bokurema menceritakan Hashiba Kyoya seorang pria berusia 28 tahun yang mendapat kesempatan mengulang kehidupannya 10 tahun lalu. Berbekal modal ingatan kehidupan berantakannya di masa depan, ia mengulang masanya saat kuliah, tepatnya dimulai ketika ia memilih universitas sebagai jenjang pendidikannya. Di kehidupan kampus baru inilah, ia bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki bakat luar biasa dan seorang lagi yang sudah pernah bertemu dengannya di kehidupan lama. Orang itu adalah Kawasegawa Eiko.

Wajah ngambeknya ucul..

Kawasegawa Eiko adalah perempuan berambut merah yang berpendirian kokoh dan memiliki karakter tegas. Ia sebelumnya menjadi atasan Kyoya di perusahaan terakhir yang berakhir dengan kegagalan proyek. Di kehidupan kampus, Eiko satu angkatan dengan Kyoya dan lainnya. Ia sempat menjadi menjadi tokoh yang berkonfrontasi dengan para karakter utama sebelum akhirnya menjadi rekan sekerja mereka.

Untuk mengenal jauh lebih dalam seperti apa karakter Eiko, mari kita simak pembahasannya.

+ Makise Kurisu Mk.2

Bagi orang sudah menonton banyak anime tentang time travel, karakter Eiko terasa sudah tidak asing lagi. Ya, dia mirip karakter dari anime legendaris Steins;Gate yang bernama Makise Kurisu. Eiko memiliki rambut merah yang sama cantiknya dengan Kurisu. Tidak hanya itu, karakternya yang sama tsundere benar-benar cerminan dari Kurisu. Apalagi animenya sama-sama membahas soal perjalanan waktu.

Jadi, apakah Eiko adalah copypasta dari Kurisu? Tidak sepenuhnya benar. Eiko masih tetaplah Eiko. Ia masih memiliki beberapa perbedaan yang akan dibahas lebih mendalam di lanjutan artikel ini. Setidaknya, dari penampilan dan karakternya, Eiko adalah karakter yang memiliki kemiripan sangat dekat dengan Makise Kurisu. Beberapa sifatnya juga persis seperti Kurisu yang bakal dibahas juga di bawah. Dengan modal kemiripan ini, sudah hampir bisa dipastikan, Eiko mewarisi unsur-unsur yang sama dari salah satu waifu terpopuler yang digemari sejuta umat otaku di seluruh dunia.

+ Hardworking Girl

Adult Eiko in the future

Dengan adanya satu poin di atas, saya tidak perlu membahas sifat tsundere atau cantiknya Eiko. Eiko malahan lebih fleksibel karena style rambutnya memiliki lebih banyak ragam untuk dilihat dari beberapa timeline di Bokurema. Yang membuat Eiko lebih cantik adalah sifatnya yang terus berusaha bekerja keras demi tercapainya tujuan yang ingin ditempuhnya.

Di kehidupan pertama Kyoya, Eiko berusaha mewujudkan proyek yang dibuat oleh timnya, meski terasa sulit untuk diselesaikan. Pada akhirnya, proyek itu berujung kena kapak dari dewan direksi mengakibatkan karakter utama kita mempertanyakan nasib sialnya dan mendapat kesempatan “coba lagi” untuk mengulang kehidupan di 10 tahun lalu. Dari satu pengalaman ini saja sudah menunjukkan ciri khas Eiko yang tidak mudah menyerah walau menghadapi banyak rintangan.

Kalau ditanya bakat apa yang dimiliki Eiko, itu bukanlah bakat soal musik, gambar, atau menulis. Ia juga tidak selihai Kyoya dalam memanage tim. Yang dimiliki Eiko adalah tekadnya yang kuat dan mental dalam menghadapi segala masalah. Ditambah lagi ia adalah sosok pemimpin yang bisa dipercaya oleh semua bawahannya.

Badass Eiko, sheesshhh ???

Ketika Kyoya melompat untuk melihat masa depan hasil dari proses perulangannya, Eiko kembali mendapat jabatan penting dalam perusahaan. Walau demikian masalah yang sama kembali menghampiri. Proyeknya dipaksakan untuk dirilis, sehingga ia kesulitan menghadapi pekerjaannya. Walau sempat putus asa, Eiko tidak pernah lari dari masalahnya dan terus bertahan menghadapi tekanan dari atasannya. Untungnya, Kyoya datang membantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Meski Kyoya sempat salah paham mengira Eiko akan menyerah dan lari, persis seperti waktu mereka bertemu pertama kali di kehidupan pertama Kyoya. Eiko tidak berhenti, menyerah, atau lari seperti teman-teman lainnya. Ia tetap menjadi karakter yang selalu bekerja bersama Kyoya meski dirinya bukan menjadi pilihan dari dambaan hatinya.

+Tegas, Cerdas, Berwibawa

Hampir semua poin ini sebenarnya sudah dijabarkan dalam rangkuman kisah di atas, tapi tidak mengapa karena poin satu ini agak berbeda dari kata “hardworking”. Di kehidupan kampusnya bersama Kyoya, Eiko juga berperan sebagai pendukung yang bisa diandalkan dalam tim. Walau dirinya tidak memiliki bakat yang mencolok seperti teman-teman lainnya, ia selalu berusaha memecahkan masalah dalam tim, bahkan ia yang paling peka ketika ada sesuatu yang tidak beres dalam kelompoknya.

Eiko bisa melihat situasi jauh lebih peka dari Kyoya. Ini yang membuatnya berbeda dari Kyoya yang tiba-tiba bisa mengeluarkan magisnya dalam menyelesaikan masalah. Kalau adu kepintaran, Eiko yang berusia 18 tahun masih jauh lebih pintar daripada Kyoya yang datang mengulang kehidupannya dengan modal 28 tahun. Ia yang bisa bikin Kyoya jadi minder.

Semua masalah bisa dibicarakan dengan Eiko.

Karenanya, meski semua urusan sudah bisa diatur sendiri oleh Kyoya, pada akhirnya ia beberapa kali meminta saran dari Kawasegawa Eiko. Mulai dari masalah dalam tim hingga percintaan. Semua masalah serahkan saja padanya. Meski tidak terlihat begitu membantu, dari mental support, Eiko sudah berperan besar dalam tim. Ini yang membuatnya dia begitu bersinar meski tidak memiliki bakat seperti yang lain. Kalau Eiko nyaleg, sudah pasti saya akan memilih dia, apalagi kalau nyalegnya di hatiku~ ea..

+ / – Straight to the Point, No Matter What

Mungkin ini dia yang membuat orang sulit menjinakkan seorang Eiko. Meski ia tsundere soal percintaan, kalau urusan kerja dia adalah orang yang akan bisa terus terang apa adanya.

Ada suatu masalah yang menghadapi tim Kitayama. Tim ini adalah tim proyek kampus yang diproduseri oleh Hashiba Kyoya dengan penulis naskah Tsurayuki Rokuonji, komposer Nanako Kogure, ilustrator Aki Shino, dan Kawasegawa Eiko sebagai anggota tambahan seksi serba bisa. Nanako yang memiliki bakat dalam tarik suara, masih belum bisa mengeluarkan potensi terbaiknya. Ia masih belum pede karena dirinya yang terkadang fals dan lari dari nada utama ketika bernyanyi. Padahal suaranya masih terdengar begitu merdu, hanya tinggal dipoles dan Nanako bisa menjadi penyanyi dengan kualitas pro. Tetapi Nanako malah menutup dirinya dari segala kemungkinan baik itu dan bernyanyi dibalik topeng.

Tidak ada satupun dari tim Kitayama yang bisa memecahkan es itu selain Eiko. Ia dengan terus terang keberatan dengan cara bernyanyi Eiko membuat keharmonisan dalam tim menjadi retak. Apa yang disampaikan Eiko adalah benar, meski caranya terlihat salah. Kalau tidak ada Eiko, Nanako akan selamanya menjadi katak dalam tempurung dan tidak bisa mengembangkan bakatnya secara maksimal.

Kawasegawa Eiko

Perang waifu.

Meski demikian, Eiko merasa bertanggung jawab atas canggungnya hubungan dalam tim, sehingga ia berniat mengundurkan diri. Ini bukan karena ia menyerah, tapi ia tahu diri kalau dia pun ada salahnya. Untungnya Kyoya sebagai produser tidak menerimanya, dan terdorong menggerakkan hati Nanako agar mau bernyanyi dan berlatih lebih keras. Semuanya berkat inisiatif Eiko yang mau menjadi tumbal untuk melakukan cara yang terlihat salah agar kesalahan dalam tim bisa diperbaiki.

Hmm.. kalau jadi istri, mungkin Eiko bakal ngomel-ngomel jika ia melihat suaminya salah sedikit. Tapi itulah sifat baiknya yang tidak dimiliki karakter lain di Bokurema. Makanya, Eiko layak menjadi best girl on the series versi saya.

Kawasegawa Eiko

Apresiasi setinggi-tingginya untuk waifu idaman kita!

Kurang apa lagi? Karakter yang disuarakan oleh Nao Touyama ini memang waifuable seperti Kurisu. Bahkan penulis Bokurema membuat spin-off hanya khusus untuk rute Kawasegawa Eiko, bukan heroine yang lain. Soal bisa masak atau enggak, atau ngurus anak, sudah pasti terjamin. Pilihlah Eiko sebagai waifu idaman sebelum kamu menyesal!